Pada artikel sebelumnya, polusi udara diketahui memiliki pengaruh terhadap risiko alzheimer pada kalangan anak-anak dan remaja. Selain itu, menurut data yang didapat dari University of Washington’s Institute fo Health Metric and Evaluation, polusi udara merupakan penyebab utama dari 6,1 juta kematian pada tahun 2016. Selain itu, di tahun yang sama, suatu studi yang dipublikasikan dalam The Lancet Neurology menyatakan bahwa polusi udara merupakan faktor utama terhadap risiko stroke.
Menguatkan pernyataan tersebut, para peneliti Queen Mary University of London menemukan bahwa tingkat polusi udara yang rendah juga dapat menyebabkan perubahan pada jantung. Perubahan tersebut memiliki ciri yang sama terhadap pasien yang mengalami gagal jantung. Dalam penelitiannya, mereka mengumpulkan data dari 3920 partisipan, meliputi informasi personal, termasuk gaya hidup, catatan kesehatan, dan daerah tempat tinggal. Para partisipan juga menjalani tes darah dan MRI jantung untuk mengetahui ukuran, berat dan fungsi dari jantung mereka.
Hasilnya diketahui bahwa mereka yang hidup dekat dengan jalanan yang ramai dapat terkena paparan nitrogen dioksida (NO2) atau PM2.5 -- merupakan partikel kecil yang ditemukan pada polusi udara -- yang menyebabkan ventrikel kanan dan kiri membesar. Pembesaran ventrikel tersebut sering terlihat pada tahap awal gagal jantung. Selain itu, para peneliti juga menemukan hubungan antara dosis paparan terhadap perubahan anatomi jantung.
Para peneliti menemukan bahwa jantung akan membesar sekitar 1% untuk setiap paparan 1 mikrogram per meter kubik PM2.5 atau setiap 10 mikrogram per meter kubik NO2. Dalam penelitian ini diketahui rata-rata paparan tahunan PM2.5 masih dalam batasan yang telah ditetapkan oleh UK yaitu 25 mikrogram, walaupun hal tersebut sudah melebihi batasan yang dikeluarkan oleh WHO yaitu sebesar 10 mikrogram per meter kubik. Walaupun penelitian ini bersifat observasi, namun data menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada jantung jika terpapar oleh polusi udara. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita bertindak untuk menciptakan lingkungan yang bebas akan polusi udara.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto thetimes.co.uk
Sumber lainnya:
- Aung, N., Sanghvi, M. M., Zemrak, F. et all (2018). Association Between Ambient Air Pollution and Cardiac Morpho-Functional Phenotypes: Insights From the UK Biobank Population Imaging Study. Circulation, https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.118.034856.
- Even low levels of air pollution linked with serious changes in the heart, according to new UK research (2018). https://www.sciencedaily.com/releases/2018/08/180803103315.htm, 07 Agustus 2018.
- Even low air pollution may cause you serious heart problems (2018). https://www.medicalnewstoday.com/articles/322680.php, 07 Agustus 2018.