Biomarker dapat Membantu Cegah Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin (hormon tubuh yang berfungsi mengatur gula darah) ataupun sebaliknya, yaitu saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Seiring dengan berjalannya waktu, penyakit ganas ini dapat merusak organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, mata, ginjal hingga saraf. Salah satu penyebab yang dipercaya dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes yaitu pola makan yang tidak sehat sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

Para peneliti Chalmers University of Technology, University of Copenhagen, dan Gothenburg University menemukan bahwa terdapat beberapa makanan dan nutrisi yang beresiko dapat menyebabkan diabetes. Mereka mengungkapkan bahwa terdapat makanan-makanan tertentu yang dapat meningkatkan resiko diabetes tipe 2. Komponen makanan seperti ikan, biji-bijian, minyak sayur, dan vit E terbukti protektif terhadap penyakit tersebut. Sementara daging merah dan lemak jenuh dapat meningkatkan resiko diabetes.

Untuk mendapatkan hasil di atas, metode yang digunakan dalam penelitian ini cukup mudah, yaitu dengan cara meneliti sampel darah penderita diabetes. Mereka mengumpulkan 600 wanita yang di diagnosa menderita diabetes untuk diambil sampel darahnya pada awal penelitian dan pada 5.5 tahun setelahnya. Dalam sampel darah tersebut, kita dapat menemukan metabolic fingerprint yang unik termasuk berbagai jenis biomarker komponen makanan spesifik berdasarkan waktu pengambilan darah tersebut.

Dengan metode ini, kita dapat menentukan dampak dari komponen makanan secara objektif terhadap resiko diabetes. Menurut salah satu peneliti, dengan biomarker kita dapat langsung menyimpulkan komponen makanan apa saja yang dapat memicu diabetes tanpa perlu adanya informasi tambahan tentang pola makanan dari subjeknya. Mengumpulkan informasi akan pola makan penderita diabetes tentunya akan memakan waktu. Dengan biomarker, masalah tersebut dapat diatasi dalam waktu singkat. Hasil penelitian ini tentunya semakin memperjelas akan pentingnya pola makan yang baik untuk menjaga kesehatan.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Depositphotos

Sumber lainnya:

  • Savolainen, O., Lind, M. V., Bergstrom, G., et all (2017). Biomarkers of food intake and nutrient status are associated with glucose tolerance status and development of type 2 diabetes in older Swedish women. The American Journal of Clinical Nutrition. DOI: 10.3945/ajcn.117.152850
  • Diabetes Fact Sheet, WHO (2017) www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/, 25 September 2017.

Jurnal Terbaru