Studi: Ultra-processed food percepat penuaan biologis

Siapa yang tidak suka dengan produk makanan olahan, selain mudah untuk dimasak, makanan ini memang memiliki daya pikat tersendiri bagi penikmatnya berkat rasanya yang lezat. Sesuai dengan namanya, makanan ini telah melalui proses pengolahan yang panjang. Makanan yang sering disebut dengan ultra-processed food (UPF) ini biasanya terdiri dari 2 atau lebih bahan di dalamnya. Produk makanan beku, minuman ringan, makanan cepat saji, biskuit, cake, serta cemilan asin merupakan jenis makanan yang termasuk ke dalam golongan UPF.

Pada dasarnya, UPF mengandung banyak bahan tambahan dari bahan utamanya, termasuk gula, garam, lemak, zat pewarna, hingga bahan pengawet. Hal inilah yang menyebabkan UPF tidak terlalu baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Sudah banyak hasil studi yang menunjukkan bahwa UPF dapat meningkatkan beberapa masalah kesehatan. Pada pembahasan sebelumnya, konsumsi UPF secara berlebihan diketahui dapat menurunkan kesehatan jantung. Tak berhenti sampai disitu, baru-baru ini peneliti juga melihat adanya hubungan antara UPF dengan penuaan biologis, yaitu pemendekan telomer tubuh.

Telomer merupakan struktur yang tidak mengandung informasi genetik yang terletak di ujung kromosom kita. Selain bertugas dalam menjaga integritas kromosom, telomer juga biasa dijadikan sebagai indikator penuaan dalam tubuh. Saat kromosom bereplikasi, telomer akan menjadi lebih pendek dan menjadi kurang efektif. Proses pemendekan telomer ini merupakan penanda usia biologis individu pada tingkat sel. Menurut hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, peneliti menemukan bahwa UPF berkaitan dengan proses pemendekan telomer yang lebih cepat dan penuaan sel.

Dalam studinya, diketahui bahwa mereka yang gemar mengkonsumsi UPF lebih dari 2 porsi per harinya memiliki risiko pemendekan telomer yang lebih tinggi hingga 29%. Bahkan risiko dapat meningkat secara signifikan hingga 82% pada mereka yang mengkonsumsi UPF lebih dari 3 porsi per harinya. Selain itu, mereka juga lebih berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, hipertensi, jantung, depresi, hingga kematian. Mereka yang gemar konsumsi UPF diketahui memiliki asupan protein, karbohidrat, serat, buah, sayuran serta mikronutrien yang lebih rendah.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru