Paparan pestisida yang tinggi, tingkatkan risiko kematian

Pestisida merupakan bahan yang digunakan oleh para petani dalam membantu membasmi hama yang berpotensi merusak tanaman serta menjaga kesehatan tanaman tersebut. Pestisida biasanya terbuat dari bahan kimia, namun, akhir-akhir ini Anda juga sudah dapat menemukan produk pestisida organik yang terbuat dari bahan-bahan alami. Pestisida organik dipercaya lebih aman, baik untuk tanaman ataupun orang yang mengkonsumsi hasil panen dari tanaman tersebut.

Ya, seperti yang kita ketahui bersama, sudah banyak hasil penelitian yang menemukan bahwa penggunaan pestisida kimia dapat berefek negatif bagi kesehatan. Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, sistem pernafasan, ataupun penyerapan pada kulit. Mereka dapat langsung merusak sel tubuh dan mengganggu fungsi organ. Mulai dari iritasi kulit, sulit bernafas, mual, gangguan reproduksi, gangguan pada masa kehamilan, hingga kanker dapat terjadi jika Anda mengkonsumsi bahan makanan yang terpapar oleh pestisida dengan dosis yang tinggi.

Tak hanya itu, dalam penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine, para peneliti menemukan bahwa paparan pestisida dapat tingkatkan risiko kematian. Priretroid, merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam pestisida, diketahui berkaitan dengan risiko kematian karena penyebab apapun dan kematian terkait penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi akibat paparannya.

Dalam studinya, para peneliti melakukan analisa terhadap 2,116 partisipan dewasa dengan rentang usia 20 tahun ke atas yang terdaftar dalam National Health and Nutrition Examination Survey. Setiap partisipan memberikan sampel urin mereka, dimana sampel tersebut dianalisa untuk mengetahui informasi mengenai paparan piretroid setiap partisipan. Setelah masa tindak lanjut 15 tahun,diketahui terdapat 246 kematian. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa sampel urin dengan tingkat metabolit piretroid tertinggi memiliki risiko 56% lebih tinggi terhadap kematian karena penyebab apapun. Mereka juga memiliki risiko 3x lipat terhadap kematian terkait penyakit jantung jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat paparan terendah.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Shutterstock

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru