Hubungan kualitas tidur dengan penyembuhan luka pada penderita diabetes tipe-2

Diabetes tipe 2 merupakan penyakit diabetes yang paling umum terjadi pada sebagian orang. Diabetes tipe 2 terjadi ketika hilangnya kemampuan tubuh seseorang dalam merespon insulin sehingga terjadilah resistensi insulin. Seorang obesitas memiliki risiko yang tinggi terhadap diabetes tipe ini. Selain itu, faktor pola makan dan pola hidup yang tidak sehat juga dapat memicu diabetes tipe 2.

Seiring dengan berjalannya waktu, selain pankreas, penyakit ganas ini juga dapat merusak organ tubuh lainnya seperti jantung, pembuluh darah, mata, ginjal hingga saraf. Namun, komplikasi yang sering terjadi pada sebagian besar penderitanya yaitu muncunya bisul yang terbentuk dari luka. Kaki menjadi tempat cedera yang paling umum terjadi pada penderita diabetes. Luka yang kecil pada penderita diabetes membutuhkan waktu penyembuhan yang cukup lama dibandingkan dengan mereka yang normal.

Studi terakhir yang dilakukan oleh University of Tennessee melakukan uji coba terhadap hubungan antara kualitas tidur dengan lamanya penyembuhan luka pada penderita diabetes. Penelitian ini menggunakan 34 tikus dimana sebagian dari mereka merupakan tikus gemuk dengan diabetes tipe 2 dan sisanya tikus dengan berat badan normal tanpa diabetes tipe 2. Para peneliti membuat luka bedah kecil pada bagian punggung tikus tersebut untuk melihat seberapa cepat luka tersebut sembuh. Sebagian tikus mengikuti pola tidur yang teratur dan sisanya diberikan perlakuan ‘dipaksa’ untuk bangun beberapa kali.

Hasilnya menunjukkan bahwa tikus-diabetes tipe 2 dengan pola tidur yang teratur membutuhkan waktu 10 hari untuk mencapai penyembuhan 50% dibandingkan dengan mereka yang dipaksa untuk terbangun, mereka membutuhkan waktu 13 hari. Jika dibandingkan dengan tikus normal, mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari seminggu untuk mencapai penyembuhan 50% dan 2 minggu untuk mencapai penyembuhan total.

Kualitas tidur diketahui memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem kekebalan tubuh seseorang. Kualitas tidur yang kurang baik dapat melemahkan sistem kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Oleh sebab itu, kualitas tidur yang baik dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka, khususnya pada pendereita diabetes tipe-2.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru