Hidup di era ‘new normal’ saat ini memang mewajibkan kita untuk lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri serta orang lain di sekitar kita. Banyak hal yang harus diubah dari kebiasaan-kebiasaan lama, salah satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dengan sering-sering mencuci tangan hingga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. ‘Kebiasaan baru’ tersebut harus dilakukan demi menekan angka penyebaran COVID-19, penyakit yang sudah setengah tahun belakangan ini menghantui seluruh dunia.
Berbicara tentang masker, di tengah pandemi saat ini, masker memang menjadi incaran banyak orang. Tak heran jika keberadaannya menjadi langka di pasaran. Sebagian besar dari masyarakat juga telah beralih ke masker kain yang dinilai juga ampuh dalam mengurangi risiko infeksi virus. Dalam pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa masker kain yang berbahan dasar katun, sifon, dan sutra memiliki kemampuan yang sama dengan masker N95 yang biasa dikenakan oleh tim medis. Masker kain tersebut diketahui memiliki kemampuan filtrasi hingga 80-99%.
Seperti yang kita ketahui bersama, transmisi aerosol melalui udara merupakan rute dominan dari penyebaran COVID-19. Penggunaan masker diketahui menjadi kunci penting dalam menekan penyebarannya. Dalam hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Science, penggunaan masker tak hanya berguna untuk mencegah terjadinya transmisi virus ketika batuk, namun juga dapat mengurangi risiko terhirupnya partikel aerosol terinfeksi yang menggantung di udara. Para ahli menemukan bahwa penggunaan masker dapat menurunkan angka infeksi hingga lebih dari 78.000 di Italia dan 66.000 di New York City dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan.
Dalam studinya, para ahli juga melakukan perbandingan dengan hasil yang didapatkan di negara Cina. CIna dikenal dengan tingkat polusi udaranya yang tinggi. Budaya penggunaan masker juga sudah sedari dulu dilakukan oleh masyarakatnya. Tak heran jika mereka mampu menekan angka kasus COVID-19 dengan ‘kebiasaan’ yang sudah biasa mereka lakukan. Berbeda dengan Cina, masyarakat Italia dan New York City tidak terbiasa dengan penggunaan masker. Rendahnya polusi udara di negara mereka merupakan alasan utama mengapa penggunaan masker sangat asing dijumpai. Namun, ditengah pandemi seperti saat ini, seluruh masyarakat dunia telah dihimbau untuk menjadikan penggunaan masker sebagai ‘kebiasaan baru’ demi membantu menekan penyebaran COVID-19.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay
Sumber lainnya:
- Renyi, Z., Yixin, L., Annie, Z.L., et al (2020). Identifying airborne transmission as the dominant route for the spread of COVID-19. Proceedings of the National Academy of Science, DOI: 0.1073/pnas.2009637117
- Science Daily - Face Masks critical in preventing spread of COVID-19 (2020). https://www.sciencedaily.com/releases/2020/06/200612172200.htm, 15 Juni 2020.