Kenapa virus hiv berbahaya

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan salah satu virus RNA yang menginfeksi sel darah putih. HIV menyebabkan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, yaitu AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Sejauh ini AIDS diketahui telah merenggut kurang lebih 30 - 40 juta manusia. Penyebaran penyakit ini hampir di seluruh dunia dan belum ditemukan obatnya hingga saat ini.

HIV sangat berbahaya karena dapat merusak sel darah putih yang bertanggung jawab dalam sel imun atau sistem kekebalan tubuh. Serangan infeksi AIDS menyebabkan seseorang mengalami kekurangan atau ketidakmampuan dalam memproduksi sistem imun / sistem kekebalan tubuh. Epidemi HIV saat ini tidak hanya menjadi isu kesehatan, namun hingga menjadi isu global hingga menjadi isu keamanan bagi manusia. Luasnya epidemi AIDS, menyebabkan PBB melakukan resolusi 1308 yang mengaitkan AIDS sebagai isu kesehatan dengan isu keamanan manusia hingga isu Biological weapon.

HIV tergolong sebagai virus, yaitu gen penyebab infeksi yang hanya dapat hidup di dalam sel hidup, yaitu pada sel hewan (temasuk manusia), tumbuhan, jamur, dan bakteri. HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1930 yang menyerang para pemburu simpanse di negara Kongo. Pada pertengahan tahun 1900an, ahli biologi mengindentifkasi, setidaknya terdapat 8 subtipe yang berbeda dari HIV yang dapat menginfeksi manusia. Asal virus ini masih menjadi perdebatan, banyak yang berpendapat berasal dari afrika, namun hasil penelitian menunjukan bahwa strain yang resisten terhadap penyakit AIDS yang mana strain tersebut mengindikasikan asal virus tersebut tidak ditemukan di afrika

Jika dibandingkan dengan virus lain seperti virus H1N1 dan H5N1, SARS, Ebola, HIV memiliki perbedaan yang tidak lazim dimana strain HIV-1 dan HIV-2 memiliki tingkat ketahanan dan mutasi genetik yang sangat tinggi dibandingkan dengan virus lainnya. Selain itu, HIV juga teridentifikasi memiliki masa inkubasi yang sangat lama, yaitu sekitar 2-6 dan 4-10 tahun sampai akhirnya dinyatakan AIDS. Dalam arti bahwa sulit sekali mengindektifikasi orang terinfeksi HIV.

Terdapat 3 cara utama penyebaran penyakit ini:

  1. Bercampurnya darah (misalnya melalui pendonoran darah atau melalui penggunaan drugs
  2. Melalui hubungan seksual
  3. Keturunan dari ibu kepada anak (selama masa kehamilan maupun saat menyusui)

Hingga saat ini belum ditemukan adanya obat untuk HIV, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). Obat ARV bekerja dengan cara menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.

 

Ditulis oleh Rezky Zakiri
Sumber foto Google Search Images

Sumber lainnya:

  • Fadil, I. A. D, Melaty, A. (2017). Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) Sebagai Potensi Ancaman Bioweapons & Bioterorism di Asia Tenggara. Jurnal ilmu politik dan komunikasi JIPSI Vol VII No. 2.
  • HIV - Microbiology Society for General. https://microbiologysociety.org/uploads/assets/uploaded/055be0d8-e063-433e-978b50a5dc2e69fa.pdf, 12 September 2018
  • CDC - HIV Treatment. US Department of Healt and Human Service (2018). 

Jurnal Terbaru