Meski sudah paruh baya, beralih ke gaya hidup sehat dapat turunkan risiko stroke pada wanita

Stroke merupakan kondisi dimana pasokan darah ke otak mengalami gangguan karena adanya penyumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah. Berkurangnya pasokan darah pada otak dapat menyebabkan kematian sel di daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak tidak dapat berfungsi dengan baik. Termasuk ke dalam golongan penyakit yang kronis, stroke harus segera ditangani dengan cepat untuk meminimalkan kerusakan pada otak.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke, seperti riwayat hipertensi, kolesterol, diabetes, obesitas, usia serta adanya faktor keturunan. Tak kalah penting, faktor gaya hidup juga bisa menjadi pemicu risiko stroke. Perokok aktif, malas berolahraga, serta sering mengkonsumsi alkohol merupakan beberapa gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko stroke. Oleh sebab itu, gaya hidup yang sehat sangat penting untuk dijalani demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Bagi Anda yang memiliki faktor-faktor tersebut, tak ada salahnya untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat. Meskipun usia sudah terbilang dewasa, mengubah gaya hidup yang sehat diketahui tetap dapat membantu menurunkan risiko stroke, terutama pada wanita. Menurut hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, perubahan gaya hidup yang sehat dapat menurunkan risiko, bahkan mencegah, terjadinya stroke meskipun perubahan dilakukan pada usia 50 tahunan.

Dalam studinya, para peneliti mengumpulkan data riwayat kesehatan dari hampir 60.000 wanita dengan usia rata-rata 52 tahun yang terdaftar dalam Nurses’ Health Study. Selama kurang lebih 26 tahun masa tindak lanjut, diketahui bahwa perubahan gaya hidup sehat (berhenti merokok, olahraga setiap hari, serta penurunan berat badan) dapat menurunkan risiko stroke hingga 25%. Perubahan tersebut juga dapat menurunkan risiko stroke iskemik hingga 36%. Meningkatkan asupan makanan seperti ikan dan kacang-kacangan, serta menurunkan asupan daging diketahui memiliki dampak positif dalam menurunkan risiko tersebut.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: iStock

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru