Studi: Kesepian dapat tingkatkan risiko diabetes tipe 2

Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian. Apalagi saat masa pandemi seperti ini dimana aktivitas interaksi sosial menjadi terbatas. Pada umumnya kesepian seringkali dirasakan oleh golongan muda, khususnya mereka kaum Gen Z dan milenial. Sebagian orang percaya bahwa teknologi memiliki peran dalam menimbulkan perasaan kesepian pada generasi muda tersebut. Adanya media sosial dan bentuk komunikasi online lainnya dianggap ‘menggantikan’ hubungan sosial yang sesungguhnya. Tak hanya golongan muda, mereka yang sudah lanjut usia juga sering merasakan kesepian.

Berbicara mengenai rasa kesepian, nyatanya hal tersebut dapat menjadi risiko utama bagi kesehatan tubuh. Terdapat beberapa hasil studi yang telah membuktikan bahwa rasa kesepian dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, salah satunya yaitu penyakit jantung koroner. Hasil studi juga menunjukkan bahwa kesepian bisa menjadi ancaman yang lebih besar bagi kesehatan daripada obesitas. Tak sampai disitu, studi lainnya menemukan bahwa seseorang yang merasa kesepian memiliki risiko akan kematian yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak merasakannya.

Jika dalam pembahasan sebelumnya diketahui bahwa indeks massa tubuh merupakan faktor utama dari diabetes, hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetologia menemukan bahwa kesepian bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hasil tersebut didapatkan dengan  melakukan analisa hubungan antara skala kesepian yang dirasakan oleh 4112 partisipan terhadap pengembangan risiko diabetes tipe 2. Selama masa tindak lanjut 12 tahun, terdapat 264 partisipan yang mengembangkan risiko tersebut.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa rasa kesepian memiliki hubungan yang signifikan terhadap timbulnya diabetes tipe 2. Bahkan hasil yang sama juga ditemukan saat mereka mengontrol faktor kunci lainnya seperti merokok, asupan alkohol, berat badan, tekanan darah dan penyakit kardiovaskular. Dalam hipotesanya, peneliti mengaitkan hasil tersebut dengan bagaimana tubuh menangani stres. Sebelumnya, terdapat hasil studi yang menunjukkan bahwa rasa kesepian memiliki kaitan dengan perubahan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh. Meningkatnya kadar hormon kortisol dapat mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru