Sinusitis: Definisi, penyebab, gejala, dan pengobatannya

Sinusitis merupakan penyakit yang ditunjukkan dengan adanya peradangan pada dinding sinus yang terletak di struktur tulang wajah. Sinus memiliki peran dalam menghasilkan lendir yang dapat menyaring bakteri ataupun partikel yang masuk ketika kita menghirup udara. Ketika terjadi penyumbatan, cairan yang ada di dalam sinus, termasuk lendir, nanah, serta cairan lainnya akan terperangkap. Hal inilah yang menyebabkan sinus menjadi membengkak.

Umumnya sinusitis disebabkan oleh adanya infeksi bakteri dan virus, ataupun alergi. Namun beberapa faktor seperti merokok dan beberapa kondisi penyakit seperti flu, rhinitis alergi, polip hidung, dan asma juga dapat meningkatkan risiko sinusitis. Adapun gejala sinusitis yang sering terjadi yaitu pembengkakan di daerah mata, nyeri pada wajah, pusing, sulit bernafas serta berubahnya cairan hidung menjadi kehijauan. Terdapat beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi sinusitis, salah satunya yaitu dengan menggunakan obat semprot yang berguna untuk mengurangi pembengkakan.

Tak selalu mengandalkan obat-obatan, baru-baru ini para ahli menemukan bahwa bakteri baik, Lactobacilli, dapat membantu menurunkan risiko sinusitis kronis. Seperti yang kita ketahui, bakteri dari genus Lactobacillus merupakan salah satu bakteri baik yang ada dalam tubuh yang berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan respon imun. Tak hanya hidup di sistem pencernaan, bakteri baik tersebut juga banyak ditemukan pada daerah hidung. Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam Cell Reports ini, penderita sinusitis akut memiliki jumlah Lactobacilli 10 kali lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang sehat.

Dari hasil studi tersebut, peneliti mengembangkan obat semprot yang mengandung bakteri Lactobacilli untuk melihat efektivitasnya. Melibatkan 20 orang voluntir, uji coba efektivitas obat semprot tersebut dilakukan selama 2 minggu dengan dosis pemakaian 2 kali sehari. Tidak ada efek sampin yang ditemukan selama masa uji coba. Selain itu, peneliti juga tidak menemukan adanya perubahan jumlah bakteri Lactobacilli setelah 2 minggu masa tindak lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa obat semprot tersebut memiliki efektivitas yang baik untuk dijadikan sebagai pengobatan probiotik bagi penderita sinusitis.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru