Latihan kekuatan lebih menguntungkan untuk kesehatan jantung

Melakukan latihan fisik memang sangat dianjurkan bagi siapapun, baik untuk kaum muda ataupun lanjut usia untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit, latihan fisik juga dapat menjaga fungsi kognitif pada lansia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), bagi Anda yang memiliki rentang usia 18-64 tahun disarankan untuk melakukan latihan fisik setidaknya 150 menit dalam seminggu.

DIlansir dari laman National Institutes of Health (NIH), terdapat 4 kategori latihan fisik yang dapat kita lakukan, yaitu

  • Latihan daya tahan atau aerobik, merupakan jenis aktivitas fisik yang dapat meningkatkan pernapasan serta detak jantung Anda. Jogging, jalan santai, hingga menari termasuk dalam jenis aktivitas fisik ini.
  • Latihan kekuatan atau resistensi, bertujuan untuk memperkuat keseluruhan otot-otot tubuh dan meningkatkan fungsi mereka dengan cara seperti angkat beban ataupun menaikki anak tangga.
  • Latihan keseimbangan, bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan khususnya pada kaum lansia dengan memperbanyak latihan dengan menggunakan tubuh bagian bawah, seperti Tai Chi.
  • Latihan fleksibilitas, bertujuan untuk meregangkan otot-otot dalam tubuh. Untuk mendapatkan tubuh yang fleksibel, yoga merupakan salah satu aktivitas yang dapat Anda lakukan.

Menurut para ahli, apapun jenis latihannya dapat meningkatkan kesehatan tubuh bagi orang-orang yang menjalankannya. Namun, berdasarkan penelitian terakhir yang dilakukan oleh St. George’s University, melakukan aktivitas statis (latihan kekuatan/angkat besi) diketahui lebih menguntungkan bagi kesehatan jantung jika dibandingkan dengan aktivitas dinamis (bersepeda/jalan santai).

Menggunakan data dari tahun 2005-2006 yang terdaftar dalam National Health and Nutrition Examination Survey, para peneliti melakukan pengolahan data dari sebanyak 4.086 partisipan yang terbagi atas 2 kelompok, dewasa muda (21-44 tahun) dan lansia (45 tahun keatas). Data tersebut meliputi informasi tentang aktivitas fisik apa saja yang biasa mereka lakukan, riwayat kesehatan jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol hingga diabetes.

Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa 36% dari kelompok dewasa muda dan 25% dari kelompok lansia lebih memilih untuk melakukan aktivitas statis seperti latihan beban. Sedangkan 28% dari kelompok dewasa muda dan 21% dari kelompok lansia dilaporkan lebih memilih untuk melakukan aktivitas dinamis seperti jogging ataupun bersepeda. Baik aktivitas statis dan dinamis sama-sama memberikan efek positif dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular antara 30 - 70%. Hanya saja, dalam studi ini aktivitas statis diketahui memiliki pengaruh yang lebih besar.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru