Mana yang lebih valid, rapid test atau PCR?

Berbagai cara telah dilakukan untuk memutus rantai infeksi Coronavirus. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah melakukan berbagai macam cara, mulai dari penerapan social distancing hingga melakukan rapid test bagi mereka yang memiliki risiko COVID-19. Lalu apakah sebenarnya rapid test itu? Apakah tes tersebut valid untuk mengetahui infeksi Coronavirus pada seseorang? Atau dibutuhkan uji tes lebih lanjut?.

Pada dasarnya, terdapat 2 jenis metode yang sering digunakan untuk uji tes Coronavirus, yaitu Rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Rapid test merupakan bagian dari tes antibodi atau tes serologi. Metode ini digunakan sebagai tes dasar untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi dalam tubuh. Infeksi virus dalam tubuh akan memicu adanya reaksi antibodi yang akan muncul satu hingga dua minggu setelah terpapar oleh infeksi. Rapid test menggunakan sampel darah untuk proses pengujiannya. Sayangnya metode ini kurang efektif bagi mereka yang baru terpapar oleh virus, karena sistem imun belum mengeluarkan antibodi, sehingga hasil akan dinyatakan negatif.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, dibutuhkan metode yang lebih akurat yaitu tes PCR. Tes dalam skala molekuler dan genetik ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan virus dalam tubuh. Berbeda dari rapid test yang mencari respon tubuh terhadap adanya virus, PCR dilakukan untuk melihat ada atau tidak virus dalam tubuh. Oleh sebab itu, mereka yang dinyatakan positif saat rapid test akan diuji kembali dengan metode PCR. Terdapat beberapa sampel yang bisa digunakan untuk uji PCR seperti hasil swab bagian tenggorokan ataupun hidung serta sampel air liur.

Dari segi lamanya waktu pemeriksaan, rapid test hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk mengetahui hasilnya. Bertolak belakang, metode PCR membutuhkan waktu yang lebih panjang hingga hasil akhirnya keluar. Ditambah dengan minimnya fasilitas PCR yang ada di Indonesia saat ini, dibutuhkan waktu 3-4 hari hingga hasilnya keluar.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru