Makanan olahan dapat meningkatkan asupan kalori dan berat badan penikmatnya

Makanan olahan memang memiliki daya pikat tersendiri bagi penikmatnya. Rasanya yang lezat dan praktis untuk dikonsumsi membuat sebagian besar orang beralih dari bahan-bahan makanan segar. Makanan olahan terbentuk setelah mengalami proses penambahan rasa seperti garam, gula, minyak, lemak, serta zat aditif tertentu untuk menciptakan rasa yang sama dengan bahan aslinya. Makanan jenis ini sering disebut dengan makanan ultra-processed.

Berbicara mengenai makanan olahan, sudah banyak penelitian yang menunjukkan efek negatif dari mengkonsumsi jenis makanan tersebut. Dimulai dari tingginya risiko obesitas, diabetes, hingga jantung. Hal ini tak lepas dari tingginya zat-zat tambahan pada makanan olahan yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, makanan olahan, khususnya ultra-processed, dapat menyebabkan meningkatnya berat badan serta asupan kalori seseorang.

Dalam penelitiannya, para peneliti menemukan bahwa makanan ultra-processed dapat mempengaruhi pola makan orang yang mengkonsumsinya serta meningkatkan berat badan mereka. Hasil ini didapatkan setelah melakukan observasi terhadap 20 partisipan, dimana sebagian dari mereka diberikan makanan ultra-processed secara acak selama 2 minggu sedangkan sisanya diberikan makanan yang tidak diproses.

Makanan ultra-processed yang diberikan berupa bagel dengan campuran krim keju dan daging, sedangkan makanan yang tidak diproses berupa oatmeal dengan campuran pisang, kenari dan susu skim. Kedua jenis asupan itu memiliki jumlah kalori serta kandungan gula, serat, lemak, dan karbohidrat yang sama. Hasilnya, mereka yang mengkonsumsi makanan ultra-processed memiliki peningkatan berat badan tubuh rata-rata 0.9 Kg. Selain itu, mereka juga memiliki asupan 500 kalori lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi makanan yang tidak diproses.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru