Pola makan buruk picu risiko Alzheimer

Penyakit Alzheimer termasuk ke dalam penyakit progresif dimana gejalanya terjadi secara perlahan-lahan. Belum diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab utama penyakit Alzheimer. Namun, para ahli percaya bahwa penyakit ini terjadi karena adanya penumpukan protein pada otak. Alzheimer biasanya menyerang mereka yang sudah berusia 65 tahun ke atas dan ditandai dengan adanya penurunan daya ingat, kemampuan berfikir hingga terjadinya perubahan perilaku.

Hingga saat ini, para ahli masih melakukan penelitian untuk mencari tahu tentang penyebab pasti dari penyakit ini serta faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan risikonya. Menurut hasil studi terbaru yang dilakukan oleh University of Bordeaux, pola makan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko Alzheimer pada seseorang. Pola makan yang dimaksud adalah perpaduan antara cemilan tinggi gula, makanan bertepung serta daging olahan. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Neurology.

Dalam studinya, para peneliti melakukan perbandingan antara 200 partisipan dengan usia rata-rata 78 tahun dan memiliki riwayat Alzheimer dengan 418 partisipan dengan usia yang sama namun tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Selama masa tindak lanjut, para peneliti melakukan pengumpulan data termasuk riwayat kesehatan setiap peserta serta kuesioner mengenai pola makan yang biasa dilakukan.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa mereka yang sering mengkonsumsi daging olahan serta makanan bertepung seperti cookies, kue, dan alkohol lebih memiliki risiko Alzheimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sering mengkonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti sayuran, buah-buahan dan daging segar. Peneliti menjelaskan, bukan jumlah asupan ‘tidak sehat’ yang meningkatkan risiko tersebut, melainkan tidak tersedianya makanan sehat bagi tubuh. Makan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah, sayuran serta minyak zaitun diketahui baik untuk kesehatan tubuh. Selain dapat membantu menjaga berat badan, kadar gula dalam darah dan kolesterol, makanan tersebut juga baik untuk kesehatan jantung Anda.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Getty Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru