Pola makan yang buruk menjadi salah satu faktor kematian di seluruh dunia

Godaan akan makanan yang berbau asin dan manis memang susah untuk dihindari. Apalagi jika kita berbicara mengenai makanan-makanan fast food yang terkenal dengan rasanya yang gurih dan bisa menggugah selera makan Anda. Walaupun sebagian besar dari Anda mengetahui dampak negatif dari makanan-makanan tersebut, nyatanya tak banyak dari Anda yang beralih ke makanan yang lebih menyehatkan.

Namun sepertinya Anda harus berfikir ulang untuk merubah pola makanan Anda untuk menjadi lebih baik. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh The Global Burden of Disease, pola makan yang buruk bertanggungjawab atas lebih banyak kematian di seluruh dunia daripada faktor lainnya, termasuk merokok. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah para peneliti melakukan analisa terhadap pola makan global, meliputi 195 negara dari tahun 1990 - 2017.

Dalam analisanya, para peneliti fokus terhadap 15 item, yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, legum, whole grain, serat, kalsium, susu, asam lemak omega 3 yang berasal dari makanan laut, lemak tak jenus ganda, lemak trans, daging, daging olahan, minuman manis dan sodium. Para peneliti menemukan bahwa di tahun 2017 terjadi defisiensi makanan seperti kacang atau biji-bijian, susu dan whole grains. Selain itu, para peneliti juga menemukan adanya peningkatan terhadap asupan makanan yang tidak sehat seperti daging olahan dan makanan dengan kandungan garam yang tinggi.

Dalam penjelasannya, para peneliti mencatat bahwa makanan kaya akan sodium, serta pola makan yang rendah akan biji-bijian, buah, kacang-kacangan, sayuran, dan asam lemak omega-3 merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kematian. Menurut para peneliti, faktor-faktor tersebut bertanggungjawab atas lebih dari 2% kematian global.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Getty Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru