Nikotin dalam rokok picu risiko hipertensi paru

Berbicara mengenai rokok pasti tidak akan lepas dengan efek negatifnya dapat merusak tubuh. Ya, sudah banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa kebiasaan merokok dapat berimbas buruk bagi kesehatan tubuh. Rokok diketahui memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat bersifat ‘racun’ bagi tubuh, seperti karbon monoksida, tar, dan benzene. Masuknya senyawa berbahaya tersebut ke dalam tubuh dapat memicu adanya risiko kesehatan seperti gangguan jantung, paru-paru, hingga otak.

Selain itu, nikotin juga merupakan salah satu bahan kimia berbahaya yang bisa Anda temukan di setiap jenis rokok, baik konvensional maupun elektrik. Nikotin yang terkandung dalam tanaman tembakau diketahui dapat memberikan efek kuat yang bersifat stimulan bagi tubuh. Masuknya nikotin dalam tubuh dapat mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, hingga tarikan napas yang terasa berat. Jika dikonsumsi secara terus menerus, senyawa tersebut dapat meningkatkan risiko iritasi sistem pernapasan hingga risiko kanker.

Memperkuat pernyataan sebelumnya, hasil studi yang dilakukan oleh Louisiana State University Health Sciences Center menemukan bahwa masuknya nikotin dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah, baik di keseluruhan sirkulasi tubuh maupun di paru-paru. Alhasil, hal tersebut dapat memicu terjadi hipertensi paru yang dapat memicu risiko gagal jantung. Dalam studinya, para peneliti melakukan analisa pengaruh nikotin terhadap risiko penyakit kardiovaskular dan paru-paru dengan menggunakan model tikus. Analisa tersebut dilakukan menyerupai ketika seseorang sedang merokok, baik konvensional maupun elektrik. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Hypertension baru-baru ini.

Peneliti menemukan bahwa menghirup nikotin dapat langsung mempengaruhi tekanan darah baik sistolik maupun diastolik di awal minggu pertama paparan. Meskipun bersifat sementara, kondisi tersebut dapat memicu berbagai risiko penyakit, khususnya hipertensi paru. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan adanya perubahan ukuran, bentuk, serta fungsi pembuluh darah yang ada di paru-paru dan sisi kanan jantung. Tentunya hal tersebut dapat berujung pada kerusakan tubuh secara keseluruhan.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru