Bakteri Dalam Air Minuman Kita

Semua jenis air sebenarnya mengandung bakteri dan protozoa. Demikian pula pada air minum yang kita konsumsi sehari-hari. Tidak berbahaya jika jumlahnya masih dibawah ambang batas normal.

  1. Salmonella Enterica
    Salmonella adalah suatu genus bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit bawaan makanan di seluruh dunia. Bakteri umumnya ditularkan ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi yang berasal dari hewan, terutama daging, unggas, telur dan susu.
  1. Chaetomium sp
    Chaetomium sp. spora tidak terlalu berbahaya, meskipun dalam beberapa kasus mereka dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai phaeohyphomycosis. Mereka juga dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang alergi terhadap spora, dan bahkan yang biasanya hanya terjadi dengan paparan kronis.
  1. Legionella Pneumophila
    Legionella Pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukos, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pia karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 26 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7 C - 63 C dan hidup subur pada suhu 30 C - 45 C.
  1. Naegleria fowleri
    Dikenal dengan karakteristik yang disebut amebaflagellata, yaitu memiliki bentuk ameboiddan flagellata dalam hidupnya. Siklus hidupnya terdiri atas stadium trophozoit (ameboid dan flagellata ) yang motile dan bentuk kista yang non-motile dan resisten. trophozoit bentuk ameboid adalah bentuk satu-satunya yang dijumpai pada manusia.
  1. Rhizopus stolonifer
    Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, dibagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa yang berdiameter lebih besar dari pada rizoid dan sporangiofor)
  1. E. Coli
    Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Nama bakteri ini diambil dari nama seorang bakteriologis yang berasal dari germani yaitu Theodor Von Escherich. Theodor V.E berhasil melakukan isolasi bakteri ini pertama kali pada tahun 1885. Ia juga berhasil membuktikan bahwa diare dan gastroenteritis yang terjadi pada infant, disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
  1. Copepods
    Copepoda adalah grup crustacea kecil yang dapat ditemui di laut dan hampir di semua habitat air tawar dan mereka membentuk sumber terbesar protein di samudra. Banyak spesies adalah plankton, tetapi banyak juga spesies benthos dan beberapa spesies kontinental dapat hidup di habitat limno-terestrial dan lainnya di tempat terestrial basah, seperti rawa-rawa.
  1. Rotifers
    Rotifers adalah hewan mikroskopis dari divisi Rotifera. Rotifers dapat ditemukan di berbagai lingkungan dan air tawar. Rotifers juga sering ditemui pada mosses dan lichens yang tumbuh pada batang pohon dan batu.
  1. Anabaena sp
    Anabaena adalah genus cyanobakteria filamentous atau ganggang hijau-biru, ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam menfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu seperti pakupakuan. Terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotoxin, yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. Spesies tertentu dari Anabaena telah digunakan dalam penanaman padi sawah, serta sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.
  1. Cryptosporidium
    Cryptosporidium adalah protoza patogen dari divisi Apicomplexa dan menyebabkan penyakit diare yang disebut cryptosporidiosis. Jenis Apicomplexan patogen lainnya yaitu parasit plasmodium (malaria) dan Toxoplasma (Toksoplasmosis). Vektor ini mampu menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu host, sehingga kistanya dikeluarkan bersamaan dengan kotoran dan mampu menular ke host baru.

 

Ditulis oleh Denistya Sagita
Sumber foto: Shutterstock

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru