Stres terkait pekerjaan tingkatkan risiko diabetes tipe-2 pada wanita

Stres dapat dialami oleh siapapun, baik bagi Anda yang menjalani aktivitas sehari-hari di luar ataupun di dalam rumah. Merasakan stres dalam jangka waktu yang panjang tentunya dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas mengenai pengaruh stres kronis yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker. Baru-baru ini terdapat penelitian yang menemukan bahwa stres kronis juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.

Seperti yang kita ketahui, diabetes merupakan penyakit dengan kondisi gula dalam darah yang tidak terkontrol. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes seperti obesitas, kurangnya aktivitas tubuh, hingga faktor keturunan. Pada penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal 0f Endocrinology, ditemukan bahwa faktor psikologi seperti depresi ataupun stres juga dapat berperan penting dalam pengembangan diabetes tipe-2, khususnya pada wanita.

Para peneliti melakukan observasi terhadap 73.517 wanita yang memiliki jenis pekerjaan yang ‘sangat melelahkan’ secara mental dalam kurun waktu 22 tahun. Sekitar 75% dari partisipan diketahui bekerja sebagai guru, dan 24% dari mereka mengatakan bahwa pekerjaan tersebut sangat melelahkan secara mental. Selama studi berlangsung, terdapat 4.187 partisipan yang menderita diabetes tipe-2. Dalam analisanya, diabetes terjadi pada mereka yang menganggap pekerjaanya sangat menguras mental.

Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa hasil pengamatan tersebut dapat menjadi pertimbangan akan dampak yang dapat terjadi pada metabolisme tubuh sebagai efek dari stres yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, para peneliti menyarankan untuk tidak menganggap ‘enteng’ jika Anda merasa lelah secara mental, karena hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor risiko diabetes.

 

Ditulis oleh Anggie Triana|
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru