Siapa yang tidak kenal dengan daun mint? Tanaman tersebut sering kali kita temukan dalam makanan penutup sebagai pemanis ataupun dicampurkan ke dalam minuman. Memiliki cita rasa yang unik, daun mint memiliki daya pikat tersendiri bagi penikmatnya. Tak jarang yang menganggap bahwa daun mint dapat menambahkan rasa segar dalam berbagai menu olahannya.
Selain dimanfaatkan untuk penambah rasa dalam olahan makanan atau minuman, daun mint juga diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan. Sedari dulu, daun mint sudah digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai jenis penyakit, termasuk bagi mereka penderita sindrom iritasi usus (Irritable bowel syndrome/IBS). Hasil studi menunjukkan bahwa minyak peppermint dapat membantu meringankan gejala yang timbul pada penderita IBS. Mint diketahui dapat bekerja dengan melawan mikroba jahat, mengatur relaksasi otot, serta mengendalikan peradangan.
Penyakit lainnya yang dapat diatasi oleh daun mint yaitu flu. Mint mengandung mentol di dalamnya. Kandungan tersebut dapat membantu memecah dahak ataupun lendir sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Tak sampai di situ, daun mint juga kaya akan zat antioksidan serta anti-inflamasi yang disebut dengan asam rosmarinic. Zat tersebut terbukti dapat membantu mengurangi gejala yang dialami oleh penderita asma. Selain itu, hasil studi menunjukkan bahwa daun mint juga memiliki sifat anti-alergi.
Dilansir dari Medical News Today, 3.2 gram daun mint mengandung 2.24 kalori, 0.12 grm protein, 0.48 grm karbohidrat, 0.03 grm lemak, serta 0.26 grm serat. Daun mint juga diperkaya akan kalium, magnesium, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin C dan A. Anda juga bisa menggunakan daun mint sebagai pengganti rasa asin dan manis dalam setiap olahan pangan.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay
Sumber lainnya:
- Medical News Today - Is mint good for you? (2019). https://www.medicalnewstoday.com/articles/275944, 16 April 2020.