Asupan makanan sebagai faktor penyebab jerawat

Jerawat merupakan masalah kulit yang terjadi saat pori-pori kulit tersumbat oleh sel-sel kulit mati ataupun bakteri. Jerawat juga bisa terjadi jika produksi sebum --minyak yang mencegah kulit wajah kering-- terlalu banyak. Tersumbatnya pori-pori dapat menyebabkan peradangan yang berujung munculnya jerawat.

Permasalahan kulit ini biasa terjadi dikalangan remaja yang sedang mengalami pubertas. Pada fase tersebut tubuh memproduksi lebih banyak hormon pertumbuhan insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Hormon tersebut diketahui dapat meningkatkan produksi sebum, sehingga dapat meningkatkan risiko jerawat. Namun, selain hormon IGF-1, banyak yang mempercayai bahwa asupan makanan yang dikonsumsi juga memiliki andil dari munculnya jerawat.

Menurut survei yang dilakukan oleh Baylor College of Medicine, sebagian besar koresponden menganggap makanan yang digoreng atau berminyak, coklat, susu, dan minuman bersoda dapat memicu munculnya jerawat. Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan produksi IGF-1 dalam tubuh. Berdasarkan penelitian Medical University of Warsaw, produk olahan susu dan makanan tinggi glycemic index (GI) dapat meningkatkan risiko jerawat dengan meningkatkan produksi IGF-1.

Berdasarkan data American Diabetes Association, makanan seperti roti, sereal instan, melon, nanas, labu, tomat, pasta olahan, pretzels, kue beras dan popcorn merupakan jenis makanan yang tinggi GI. Suatu studi juga menunjukkan bahwa coklat dapat meningkatkan risiko jerawat pada remaja.

Walaupun dibutuhkan penelitian lebih lanjut, mengkonsumsi makanan kaya akan asam lemak omega-3 seperti ikan, produk olahan kacang kedelai, bayam dan walnut dapat membantu menurunkan peradangan dan menurunkan risiko jerawat. Selain itu, makanan kaya akan antioksidan dan serat juga dapat melawan jerawat.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto thedailymeal.com

Sumber lainnya:

  • Can dietary changes help acne? (2018). https://www.medicalnewstoday.com/articles/322639.php, 01 Agustus 2018.
  • Katta, R. & Desai, S. P. (2014). Diet and Dermatology: The Role of Dietary Intervention in Skin Disease. The Journal of Clinical ans Aesthetic Dermatology, 7(7): 46-51.
  • Nguyen, Q. G., Markus, R. & Katta, R. (2016). Diet and acne: an exploratory survey study of patient beliefs. Dermatology Practical & Conceptual, doi: 10.5826/dpc.0602a05.
  • Kucharska, A., Szmurlo, A. & Sinska, B. (2016). Significance of diet in treated and untreated acne vulgaris. Advances Dermatology and Allergology, doi: 10.5114/ada.2016.59146.

Jurnal Terbaru