Risiko kanker yang tinggi pada awak kabin

Bekerja sebagai awak kabin memang terlihat menyenangkan. Namun, selain mempertaruhkan keselamatan nyawa mereka selama perjalanan, para awak kabin juga mempertaruhkan kesehatan tubuhnya. Menurut penelitian terakhir yang dilakukan oleh Department of Environmental Health, Harvard T.H. Chan School of Public Health menyatakan bahwa awak kabin (khususnya pramugari/a) memiliki risiko kanker yang tinggi.

Para peneliti melakukan observasi terhadap 5366 awak kabin yang berpartisipasi dalam pengambilan data yang berisikan tentang jadwal terbang hingga diagnosa kesehatan. Data tersebut dibandingkan dengan dengan mereka yang memiliki profesi lain namun dengan status pendidikan dan pendapatan yang sama.

Hasilnya menunjukkan bahwa awak kabin memiliki risiko kanker yang tinggi dibandingkan dengan populasi umum lainnya. Awak kabin berisiko terkena berbagai macam kanker seperti payudara, serviks, kulit, tiroid, uterus hingga sistem pencernaan. Seorang pramugari memiliki risiko kanker payudara 51% lebih tinggi, serta risiko terkena kanker kulit melanoma dan non-melanoma sebesar 2 dan 4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan populasi umum.

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa risiko kanker meningkat dikarenakan oleh tingginya paparan karsinogen yang awak kabin dapatkan selama melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara. Radiasi kosmik di ketinggian memiliki jumlah yang sangat besar. Jenis radiasi ini dapat langsung merusak DNA dan merupakan salah satu penyebab kanker payudara dan kanker kulit non-melanoma.

Penelitian ini hanya melakukan observasi terhadap awak kabin, namun tidak menutup kemungkinan bahwa seorang pilot juga memiliki risiko yang sama.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto rd.com

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru