Perangi Rokok dengan Pantone 448C

Selama beberapa dekade, pemerintah dan lembaga kesehatan di seluruh dunia telah bereksperimen dengan berbagai cara untuk mengecilkan hati para perokok. Secara umum, kampanye antirokok ditargetkan untuk para perokok agar berhenti dan orang-orang muda, untuk mencegah mereka jatuh pada kebiasaan buruk mengisap tembakau.

Di banyak negara, telah pula diterapkan larangan merokok di dalam tempat publik. Siapa yang masih ingin merokok, dipersilakan untuk keluar. Banyak juga negara yang telah melarang perusahaan rokok untuk beriklan atau menjadi sponsor acara olahraga dan hiburan. Secara resmi, Uni Eropa dan WHO menyatakan bahwa iklan produk tembakau tidak boleh diizinkan.

Sejak awal dekade 2000-an, untuk melawan satu abad diizinkannya poster, film, acara TV, billboard dan media visual lainnya yang mengandung pesan, langsung ataupun tidak, ajakan merokok - banyak negara mengharuskan produsen rokok memasang peringatan bahaya meroko disertai visual yang menyeramkan di kemasan produknya.

Sekarang ini, ada senjata baru untuk melawan produk rokok berdasarkan penelitian yang disponsori oleh pemerintah Australia pada tahun 2012, namanya Pantone 448C. Pantone 448C adalah warna kehijauan semu cokelat. Warna ini dipilih oleh lebih dari 1.000 perokok dalam tujuh studi sebagai warna yang paling tidak menarik jika dijadikan warna kemasan rokok.

Menurut responden, itu adalah warna terburuk yang mereka asosiasikan seperti lumpur, kotoran, bahkan kematian. Kini, pemerintah Australia telah memerintahkan produsen rokok mengganti kemasannya dengan warna pantone 448C, disertai dengan tulisan peringatan bahaya merokok dan grafis atau gambar menyeramkan akibat merokok. Ketentuan ini juga telah diadopsi oleh Perancis, Irlandia dan Inggris.

Pantone Colour Institute sendiri mengatakan bahwa bagi mereka, tidak ada warna yang jelek. Menurut direktur eksekutif Pantone AClolour Institute, Leatrice Eiseman, pantone 448C adalah warna yang membumi, dalam dan kaya. Warna ini populer untuk produk sepatu, sofa dan barang rumah tangga. Di sisi lain, dengan memaksa produsen rokok menggunakan warna pantone 448C, biaya konsumsi rokok para pacandu turun sebesar 11 persen pada periode 2012-2014, menurut Australian Department of Health. Jadi, mungkin saja aturan warna produk tembakau yang dikeluarkan pemerintah Australia, memang berhasil.

Warna yang paling cantik

Studi di atas tidak meneliti warna apa yang dianggap paling menarik bagi banyak orang. Tapi, menurut survei online situs ranker.com dan thetoptens.com, biru ada di urutan pertama. Mungkin karena biru diasosiasikan sebagai warna yang memiliki kepekaan dan mewakili unsur maskulin dan feminin.

Warna langit biru yang cerah dan biru laut adalah yang paling disukai karena membuat orang membayangkan batu safir yang berkilauan dan lapis lazuli. Sementara biru Levis, dalam banyak kebudayaan, dikaitkan dengan harmoni, keintiman, ketenangan dan sesekali kesedihan. Mungkin, harusnya produsen rokok tidak diizinkan memakai warna-warna cantik ini sebagai warna kemasan produknya. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi para pemangku kebijakan kesehatan di berbagai negara.

 

Ditulis oleh Denistya Sagita
Sumber foto: Freepik

Sumber lainnya:

  • http://www.dailymail.co.uk/femail/article-3632794/Opache- couch-mix- green-brown- designed-cigarette-cartons- voted-world- s-worst- colour-think.html
  • http://www.medicaldaily.com/pantone-color- stop-smoking- save-lives- 389607

Jurnal Terbaru