Puasa dapat mempengaruhi jam biologis tubuh

Berpuasa merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh kaum muslim ketika bulan Ramadhan tiba. Namun, tidak hanya kaum muslim, puasa juga sering dilakukan oleh sebagian masyarakat lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Dalam beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa berpuasa tidak memberikan efek merugikan apapun bagi kesehatan tubuh, melainkan sebaliknya, berpuasa dapat memberikan efek positif.

Salah satu manfaat berpuasa yaitu dapat membantu menjaga ataupun menurunkan berat badan Anda. Berpuasa biasanya dilakukan selama lebih dari 12 jam yang berarti, tubuh dapat mencerna seluruh makanan yang masuk terakhir kali dalam tubuh dengan kurun waktu 8 jam. Setelah makanan selesai dicerna, makan cadangan glukosa yang ada di dalam tubuh kita akan diproses untuk dijadikan sebagai sumber energi utama tubuh. Jika cadangan glukosa sudah habis, maka lemak dalam tubuh akan diproses untuk dijadikan sebagai sumber energi. Penggunaan lemak sebagai sumber energi juga diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Tidak sampai disitu, dalam studi terbaru yang dilakukan oleh University of California diketahui bahwa berpuasa dapat memperbaiki metabolisme hati dan otot rangka sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan perlindungan tubuh terhadap penyakit yang berkaitan dengan penuaan. Hal tersebut terjadi karena puasa dapat mempengaruhi jam biologis pada hati dan otot rangka, sehingga organ tersebut dapat memperbaiki metabolisme mereka. Para peneliti menemukan bahwa dengan berpuasa, otot rangka dan hati memiliki respon 2 x lipat yang lebih baik.

Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa, berpuasa dapat ‘memprogram ulang’ berbagai respon seluler yang terdapat di dalam tubuh. Oleh sebab itu, jika dilakukan dengan benar, puasa dapat menjadi cara yang strategis untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit terkait penuaan.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Image Google Search

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru