Akhir-akhir ini dunia dihebohkan dengan adanya penemuan virus baru yang dikenal dengan nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus ini diketahui dapat menyerang sistem pernapasan penderitanya. Untuk pertama kalinya, pada akhir bulan Desember 2019, virus ini ditemukan di daerah Wuhan, Cina. Dapat menular dengan cepat, virus ini dapat menghantui siapa saja, baik dewasa, lanjut usia, bahkan anak-anak.
Coronavirus dapat infeksi baik ringan ataupun berat pada penderitanya. Gejala yang terlihat sangat umum seperti demam, nyeri, batuk, hidung tersumbat, hingga sakit tenggorokan. Oleh sebab itu, banyak penderitanya yang mengira bahwa mereka hanya mengalami flu biasa. Tak hanya gejala umum, virus ini juga bisa menyebabkan gejala yang lebih parah seperti demam tinggi, batuk parah, hingga sesak napas yang mengarah ke gejala pneumonia. Gejala ini dapat muncul 3-5 hari setelah terinfeksi. Meskipun begitu, ada juga beberapa kasus yang menunjukkan tidak adanya gejala pada penderitanya. Hal ini sering ditemukan pada mereka yang masih berusia produktif.
Infeksi ini dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui tetesan (droplets) yang dihasilkan oleh penderita ketika batuk ataupun bersin, yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ataupun mata. Tak hanya langsung dari penderitanya, virus ini juga dapat menyebar melalui permukaan benda seperti plastik, kardus, tembaga, dan stainless steel. Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, Coronavirus dapat bertahan pada benda berbahan tembaga hingga 4 jam, 24 jam pada benda berbahan kardus, dan 2-3 hari pada benda berbahan plastik dan stainless steel. Selain itu, coronavirus juga dapat bertahan di udara dalam bentuk aerosol hingga 3 jam.
Meskipun saat ini telah ditetapkan sebagai pandemi, tingkat kematian akibat COVID-19 masih dibawah rata-rata angka kematian yang disebabkan oleh virus sejenisnya, yaitu SARS dan MERS. Risiko kematian sangat bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan. Mereka dengan usia lanjut sangat rentan terhadap virus ini. Apalagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, jantung, paru-paru, virus ini mungkin bisa mematikan.
Note: Rajin mencuci tangan merupakan salah satu hal bisa dilakukan untuk mencegah diri Anda dari paparan Coronavirus. Cuci tangan Anda menggunakan sabun di bawah air mengalir setidaknya selama 20 detik, baik sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay
Sumber lainnya:
- Harvard Health Publishing - Harvard Medical School - Coronavirus Resource Center (2020). https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/coronavirus-resource-center, 30 Maret 2020.
- Doremalen, N.V., Bushmaker, T., Morris, D.H. (2020). Aerosol and surface stability of HCoV-19 (SARS-CoV-2) compared to SARS-CoV-1. The New England Journal of Medicine, DOI: 10.1056/NEJMc2004973.