Penyakit celiac: Definisi, gejala, dan faktor penyebabnya

Pernah mendengar tentang penyakit celiac? Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun dimana konsumsi gluten dapat menyebabkan kerusakan pada usu halus. Ya, seorang penderita celiac tidak dapat mengkonsumsi makanan gluten, seperti gandum, roti, pasta, dan sereal, karena dapat merusak lapisan usus halus serta menghambat proses penyerapan nutrisi. Akibatnya, mereka sering mengalami sakit perut, diare kronis, dan sembelit.

Selain konsumsi gluten, beberapa faktor seperti keturunan, lingkungan, serta kondisi kesehatan juga dapat meningkatkan risiko penyakit celiac. Tak sampai disitu, menurut hasil studi terbaru yang dilakukan oleh New York University, bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko penyakit celiac. Bahan kimia berbahaya yang berasal dari pestisida, peralatan masak anti-lengket (teflon) serta alat peredam api diketahui dapat meningkatkan risiko celiac. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Environmental Research.

Dalam studinya, para peneliti melakukan pemeriksaan kadar bahan kimia beracun pada 30 orang anak-anak dan dewasa yang baru saja didiagnosa mengidap penyakit celiac. Peserta tersebut diketahui berusia dari 3 hingga 21 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan cara menguji sampel darah setiap peserta. Untuk mengetahui keterkaitan diantaranya, peneliti melakukan perbandingan hasil pemeriksaan yang sama dengan 60 peserta lainnya yang tidak memiliki riwayat penyakit celiac.

Hasilnya, mereka yang mengandung bahan pestisida, dichlorodiphenyldicholoroethylenes (DDEs) yang tinggi dalam darah memiliki peluang dua kali lebih tinggi untuk didiagnosis penyakit celiac dibandingkan dengan mereka yang tidak. Selain itu, bahan kimia yang terdapat dalam alat masak anti-lengket (teflon), yaitu perfluoroalkyls (PFAs) juga dapat meningkatkan risiko penyakit celiac hingga 9 kali lebih tinggi. Kandungan bahan kimia polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) yang biasa ditemukan pada alat peredam api juga dapat meningkatkan risiko tersebut. Hasil studi juga menemukan bahwa jenis kelamin dapat menjadi faktor risiko penyakit celiac. Wanita dengan paparan bahan kimia beracun yang tinggi memiliki risiko 8 kali lebih besar terhadap risiko tersebut.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru