Obat hipertensi dapat tingkatkan risiko kanker? Ini penjelasannya!

Hipertensi atau biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah berada di atas 130/80 mmHg. Tekanan darah normal biasanya berada di angka 100-129/80 mmHg. Tekanan darah ini dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung dari aktivitas yang sedang dilakukan dan daya tahan dari pembuluh darahnya. Seseorang dengan riwayat hipertensi biasanya akan dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah salah satunya yaitu Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEIs).

Obat ACEIs diberikan dengan tujuan untuk membuat pembuluh darah menjadi melebar sehingga tekanan menjadi menurun. Pada dasarnya, obat ini telah teruji aman untuk dikonsumsi bagi penderita hipertensi. Hanya saja, belum lama ini terdapat hasil studi yang menunjukkan bahwa penggunaannya dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya, yaitu kanker. Obat tersebut diketahui dapat menyebabkan penumpukan zat peptida yang dapat merangsang pertumbuhan kanker dan proliferasi tumor. Oleh sebab itu, banyak dari penderitanya yang menjadi khawatir dan bahkan memilih untuk menghindari obat tersebut.

Namun Anda tidak perlu khawatir lagi, temuan tersebut telah dibantah oleh hasil studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti University of Oxford. Dengan menganalisa 31 studi yang melibatkan 260.000 partisipan, peneliti tidak menemukan adanya bukti yang menunjukkan bahwa obat hipertensi tersebut dapat meningkatkan risiko kanker. Tak hanya obat ACEIs, penggunaan obat hipertensi lainnya seperti diuretik, Angiotensin II receptor blocker (ARB), ataupun Calcium channel blocker (CCB), ditemukan tidak memiliki kaitan dengan risiko kanker. Bahkan hasil yang sama juga ditemukan pada mereka yang hanya diberikan plasebo.

Dalam studinya, peneliti menjelaskan bahwa obat-obatan tersebut tidak berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker, termasuk kanker payudara, kolorektal, paru-paru, prostat dan kulit. Dengan kata lain, obat tersebut aman untuk dikonsumsi bagi penderita hipertensi. Peneliti berharap, adanya hasil studi ini dapat meredakan kekhawatiran mereka akan efek samping dari obat-obatan tersebut. Walau bagaimanapun, menjaga tekanan darah normal lebih penting dalam menekan risiko masalah kesehatan lainnya.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru