ASI langsung VS ASI perah, manakah yang lebih baik?

Bagi Anda yang baru memiliki buah hati, pastinya Anda ingin memberikan yang terbaik sebagai orang tua. Khususnya bagi para kaum wanita, dapat memberikan ASI eksklusif merupakan hal terbaik yang dapat diberikan seorang ibu kepada anaknya. Selain bernutrisi tinggi, ASI juga diketahui dapat membantu membangun sistem daya tahan tubuh sang bayi.

Pemberian ASI dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu pemberian langsung (direct breastfeeding) ataupun pompa ASI (indirect breastfeeding). Meskipun yang diberikan sama-sama ASI, namun pemberian ASI yang dipompa memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kontaminasi. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Host & Microbe, mikrobiota yang terdapat dalam ASI dapat dipengaruhi oleh bakteri yang terdapat pada mulut bayi ataupun lingkungan disekitarnya seperti alat pompa ASI.

Meskipun aman untuk dikonsumsi, ASI diketahui mengandung bakteri dengan jumlah yang sangat kecil. Bakteri inilah yang dapat membantu bayi membangun mikrobiota di dalam usus mereka. Gangguan dalam proses tersebut dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis pada bayi seperti alergi, asma, hingga obesitas. Gangguan tersebut terjadi ketika ASI terkontaminasi oleh patogen dan masuk ke dalam sistem pencernaan bayi. Dalam penelitian ini terbukti bahwa pemberian ASI secara tidak langsung (ASI perah atau ASI yang dipompa) diketahui mengandung lebih banyak patogen seperti Stenotrophomonas dan Pseudomonadaceae. Patogen tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi fungsi pernafasan pada bayi.

Dalam penelitiannya, para peneliti mengumpulkan 393 sampel ASI yang didapatkan dari seorang ibu yang baru melahirkan 3-4 bulan sebelumnya. Para peneliti menggunakan sampel tersebut untuk mengetahui komposisi mikrobiota ASI dan melihat faktor apa saja yang dapat mempengaruhi komposisi tersebut.

 

Dituli soleh Anggie Triana
Sumber foto: Image Google Search

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru