Konsumsi alkohol dapat tingkatkan risiko keguguran

Menjalani kehidupan di kota besar memang penuh dengan tekanan. Oleh sebab itu, tak jarang kita akan mencari ‘pelarian’ setelah lelah beraktivitas seharian penuh. Salah satu pelarian yang sering dilakukan yaitu, mengkonsumsi alkohol. Minum minuman beralkohol memang dapat mengurangi tingkat stres Anda dalam sesaat. Namun sayangnya hal tersebut hanya bersifat sementara. Justru kebiasaan ini malah dapat  memberikan dampak negatif lainnya, terutama bagi kesehatan tubuh.

Sudah banyak hasil studi yang menunjukkan efek negatif dari kebiasaan minum alkohol. Pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa sering mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kematian dini yang berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan termasuk stroke dan gagal jantung. Selain itu, konsumsi alkohol berlebih juga dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, menurunnya fungsi otak, hingga kelainan dalam kehamilan. Ya, bagi wanita yang sedang hamil, konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko kelainan dalam kehamilan, yaitu keguguran.

Dalam studi terbaru yang dilakukan oleh Vanderbilt University Medical Center (VUMC), peneliti menemukan bahwa wanita yang gemar mengkonsumsi alkohol pada masa awal kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Hasil tersebut didapatkan setelah melakukan analisa terhadap 5.353 wanita hamil yang berasal dari delapan wilayah metropolitan di Tennesse, North Carolina, dan Texas. Setiap partisipan melaporkan kebiasaan konsumsi alkohol mereka setiap minggunya. Untuk melihat efek dari kebiasaan tersebut, data riwayat kesehatan juga dikumpulkan untuk melihat ada atau tidaknya kasus keguguran.

Hasilnya, mereka yang gemar konsumsi alkohol di awal masa kehamilan (10 minggu pertama) memiliki peningkatan risiko akan keguguran hingga 8%. Fase pertama kehamilan, dimana embrio sedang berkembang dengan cepat dan mulai menetapkan pola perkembangan organ, diketahui memang masa yang paling penting dalam menjaga keberhasilan kehamilan tersebut. Peneliti menjelaskan, alkohol dapat menyebabkan modifikasi pola hormon, mengubah kualitas implantasi, hingga meningkatkan stres oksidatif sehingga risiko keguguran juga akan meningkat. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan untuk menjauhkan diri dari minuman alkohol, baik pada saat masa perencanaan hingga masa kehamilan untuk menghindari risiko tersebut.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru