10 Minyak esensial untuk atasi Lyme Disease

Penyakit Lyme merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu. Seseorang yang terkena gigitan tersebut biasanya akan terlihat ruam merah pada bagian kulit mereka. Ruam merah tersebut berbentuk lingkaran seperti pada papan dart. Selain itu, penyakit lyme memiliki gejala yang kurang lebih sama dengan flu, yaitu menggigil, demam, pusing, nyeri otot, hingga sakit tenggorokan.

Pada umumnya dokter akan meresepkan antibiotik seperti doxycycline, cefuroxime, atau amoxicillin untuk membantu menghilangkan penyakit lyme dalam beberapa minggu. Namun, terdapat beberapa kasus dimana infeksi terus berlanjut selama hitungan bulan bahkan tahun. Pada kasus tersebut, para ahli menyebutnya sebagai “persistent Lyme infection” atau "post-treatment Lyme disease syndrome”.

Untuk mengatasi kasus tersebut, para peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bahwa berbagai macam jenis minyak esensial dapat membantu melawan bakteri B. burgdorferi. Minyak esensial tersebut meliput minyak bawang putih, minyak mur, minyak thyme, minyak kulit kayu manis, minyak allspice berries, minyak jintan, minyak eucalyptus, minyak spiked ginger lily, minyak may chang, dan minyak kayu amyris.

Dalam penelitiannya, para peneliti melakukan uji coba laboratorium terhadap 35 sampel minyak esensial yang berasal dari berbagai jenis tanaman. Hasilnya, kesepuluh minyak esensial tersebut diketahui efektif dalam membunuh bakteri B. burgdorferi dalam kurun waktu +/- 7 hari. Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa tidak ada pertumbuhan kembali bakteri B. burgdorferi dalam 21 hari masa percobaan.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru