Malas berolahraga? Ayo ke sauna!

Sebagian dari Anda mungkin biasa melakukan sauna sesaat setelah melakukan olahraga. Sauna dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan terutama kesehatan jantung. Panas yang dihasilkan di ruangan sauna diketahui dapat meningkatkan detak jantung serta melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darahpun menjadi lebih lancar.

Banyak yang meyakini bahwa hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya tekanan darah. Oleh sebab itu, tak sedikit dari mereka yang memiliki riwayat tekanan darah rendah menghindari aktivitas ini karena dipercayai dapat menyebabkan pingsan. Namun keyakinan ini dipatahkan oleh hasil studi yang dilakukan oleh peneliti gabungan dari Martin Luther University Halle-Wittenberg dan Medical Center Berlin. Mereka menemukan bahwa aktivitas sauna tidak menurunkan tekanan darah, sebaliknya sauna dapat meningkatkan tekanan darah dengan hasil yang sama ketika Anda melakukan olahraga ringan dengan jangka waktu pendek.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Complementary Therapies in Medicine ini, tidak hanya tekanan darah yang meningkat, namun detak jantungpun juga meningkat selama Anda melakukan aktivitas sauna. Para peneliti menjelaskan bahwa sauna dapat menghasilkan tingkat tekanan darah dan detak jantung yang sama jika Anda melakukan aktivitas bersepeda dengan intensitas sebesar 100watt. Dengan kata lain, ‘lelah’ yang dihasilkan ketika Anda sauna sama besarnya ketika Anda melakukan olahraga ringan.

Dalam penelitiannya, para peneliti melakukan analisa terhadap 19 partisipan dewasa setiap partisipan diminta untuk menjalani aktivitas sauna selama 25 menit. Selama proses sauna berlangsung serta 30 menit setelahnya, para peneliti memonitor tingkat tekanan darah dan detak jantung setiap partisipan. Sebagai perbandingan, partisipan diminta untuk menjalani sesi bersepeda dengan jangka waktu yang sama dan perlakuan yang sama.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Bigstock

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru