Saat ini dunia masih dihebohkan dengan adanya Coronavirus penyebab dari penyakit COVID-19. Ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, virus ini sudah menyebar hampir di seluruh belahan dunia dengan jumlah kasus lebih dari 700.000 orang. Pada artikel sebelumnya, diketahui bahwa gejala ringan dari infeksi virus ini terlihat seperti gejala flu biasa. Oleh sebab itu banyak dari penderitanya yang salah menilai penyakit mereka dan menjadi carrier bagi orang-orang disekitarnya.
Dilansir dari laman Harvard Health Publishing - Harvard Medical School, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dari COVID-19,
- Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan
- Isolasi mandiri saat Anda sakit
- Gunakan masker atau tisu saat batuk atau bersin
- Gunakan desinfektan untuk membersihkan permukaan benda yang sering disentuh (gagang pintu, pintu rumah, atau pegangan tangga)
- Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik baik sebelum ataupun sesudah melakukan aktivitas.
- Jika dalam kondisi mendesak, Anda bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60 persen untuk mencuci tangan Ada.
Untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, Anda harus menjalani pola makan serta pola hidup yang sehat. Rajin berolahraga, tidak merokok, serta tidur yang cukup dapat membantu tingkatkan sistem imun Anda. Selain itu, konsumsi suplemen multivitamin juga dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Saat ini, di Indonesia sendiri telah menerapkan social distancing bagi mereka yang masih beraktivitas di luar ruangan. Metode ini dilakukan untuk memperkecil risiko penularan Coronavirus di lingkungan masyarakat. Contohnya, Anda dianjurkan untuk menjaga jarak dengan orang lain, setidaknya 1.5 meter, untuk menghindari ataupun menularkan infeksi.
Hingga saat ini, belum tersedia vaksin yang dapat mengatasi infeksi Coronavirus. Para peneliti masih terus melakukan percobaan, baik skala laboratorium hingga uji langsung pada manusia. Setidaknya, dibutuhkan waktu 1 tahun atau lebih untuk mengetahui efektivitas dari vaksin tersebut. Oleh sebab itu, proteksi diri Anda dengan melakukan pencegahan-pencegahan seperti di atas.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay
Sumber lainnya:
- Harvard Health Publishing - Harvard Medical School - Coronavirus Resource Center (2020). https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/coronavirus-resource-center, 30 Maret 2020.