Mendengkur dapat turunkan fungsi jantung pada wanita

Mendengkur atau ‘ngorok’ merupakan suara yang dihasilkan pada saat tidur karena adanya getaran yang terjadi pada bagian tenggorokan. Suaranya yang ‘berisik’ sering dianggap mengganggu bagi orang-orang disekitar yang mendengarnya. Sebagian besar orang berfikir bahwa mendengkur terjadi ketika kita sedang merasakan lelah setelah beraktivitas seharian penuh. Nyatanya, menurut para ahli mendengkur merupakan suatu gangguan kesehatan.

Dalam dunia medis, seseorang yang memiliki kebiasaan mendengkur sering kali dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit paru hingga jantung. Salah satu penyakit yang sering terjadi yaitu Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA merupakan keadaan dimana terhentinya aliran udara selama +/- 10 detik sehingga kadar oksigen dalam darah menjadi menurun. Hal tersebut dapat memberikan efek tercekik bagi para penderitanya. OSA dapat terjadi pada siapa saja, hanya saja laki-laki memiliki risiko dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan.

Walaupun laki-laki memiliki risiko lebih tinggi, namun menurut hasil studi yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Radiological Society of North America, wanita yang mendengkur atau penderita OSA memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap adanya gangguan fungsi pada jantung. Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mendengkur memiliki massa ventrikel kiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Peningkatan massa tersebut menunjukkan bahwa jantung perlu bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, para peneliti melakukan analisa data terhadap 4.877 partisipan yang terdaftar dalam UK Biobank. Data tersebut meliputi riwayat kesehatan jantung, diagnosa OSA dan kebiasaan mendengkur para partisipan. Untuk mengetahui keterkaitannya, setiap partisipan diminta untuk menjalani MRI jantung.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Getty Image

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru