Daging merah tingkatkan risiko penyakit jantung

Daging merupakan salah satu bahan pangan hasil ternak dan salah satu sumber protein yang biasa kita konsumsi. Hingga saat ini, manfaat dari mengkonsumsi daging memang masih pro kontra, terutama daging merah. Sebagian ahli menganggap bahwa daging dapat berkontribusi baik dalam pola makan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, sebagian lainnya menganggap bahwa daging merah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Cleveland Clinic, mengkonsumsi daging merah sebagai sumber utama protein dalam 1 bulan penuh dapat meningkatkan kandungan trimethylamine N-oxide (TMAO) dalam tubuh. Daging merah dapat meningkatkan kinerja bakteri usus dalam menghasilkan TMAO. Peningkatan kadar TMAO diketahui dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan meningkatkan risiko penyakit terkait jantung.

Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan 113 partisipan yang diminta untuk mengikuti 3 pola makan berbeda selama 4 minggu. Kelompok pertama merupakan kelompok daging merah, dimana 12 persen kalori harian berasal dari daging merah (babi/sapi) tanpa lemak. Kelompok kedua merupakan kelompok daging putih, dimana para partisipan mendapatkan sumber protein dari daging unggas. Sedangkan kelompok terakhir mendapatkan sumber protein dari legum, kacang-kacangan, dan produk kedelai bebas isoflavon.

Setelah 4 minggu berjalan, para partisipan diminta untuk menjalani tes urin dan darah untuk mengetahui kadar TMAO dalam tubuh. Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang menjalani pola makan daging merah memiliki peningkatan kadar TMAO 3-10 kali lebih besar jika dibandingkan dengan partisipan lainnya. Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa kadar TMAO akan menurun setelah partisipan mengubah pola makannya dalam kurun waktu 4 minggu.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru