Obesitas tingkatkan risiko adanya lemak pada paru-paru

Obesitas merupakan kondisi terjadinya penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki angka BMI (Body Mass Index) lebih dari 30. Tak hanya berdampak pada ukuran tubuh yang menjadi lebih besar, kondisi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan organ lainnya. Seperti yang diketahui, penderita obesitas memiliki risiko terhadap penyakit jantung, diabetes ataupun tekanan darah yang lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus, penderita obesitas juga sering mengalami asma ataupun mengi (wheezing). Sebelumnya, belum ada yang bisa menjelaskan mengapa gejala tersebut sering ditemukan pada penderita obesitas. Hingga studi terbaru yang dipublikasikan dalam European Respiratory Journal dapat memberikan jawabannya. Para peneliti menemukan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya timbunan lemak pada dinding saluran pernafasan paru-paru.

Dalam studinya, para peneliti melakukan analisa terhadap kondisi postmortem paru-paru dari 52 orang. Diketahui bahwa 16 diantaranya meninggal akibat asma, 15 orang tidak memiliki riwayat asma, sedangkan 21 lainnya menderita asma namun meninggal karena sebab yang lain. Untuk mengetahui kondisi saluran udara, para peneliti memasukan zat pewarna khusus ke dalam jaringan paru-paru. Setelah itu mereka juga menghubungkan jumlah lemak yang ditemukan dengan BMI masing-masing individu.

Hasilnya, penumpukan lemak yang ditemukan pada paru-paru dapat menyumbat aliran udara yang mengakibatkan peradangan dan perubahan pada struktur saluran udara. Jumlah penumpukan lemak ini juga sejalan dengan BMI, artinya semakin tinggi jumlah lemak yang ditemukan maka angka BMI juga meningkat. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penderita obesitas rentan terhadap asma dan mengi.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru