Serangga sebagai makanan bernutrisi tinggi

Pernahkan Anda mencoba konsumsi makanan berbahan dasar serangga?. Serangga sering kali dianggap sebagai hewan yang menjijikan, namun siapa sangka serangga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Di Indonesia sendiri, serangga seperti belalang atau jangkrik sering kali dijadikan sebagai lauk makanan ataupun cemilan. Tidak hanya di kawasan Asia, kegemaran akan serangga juga merambah hingga Amerika Serikat.

Meskipun terlihat ‘menakutkan’, serangga diklaim kaya akan protein, bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging merah. Serangga juga kaya akan asam lemak tak jenuh ganda, mineral, vitamin, dan serat. Bukan hanya dari segi nutrisi, serangga juga diketahui dapat memperbaiki kehidupan mikrobioma usus seseorang. Selain itu, dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam Frontiers in Nutrition, para peneliti menemukan bahwa serangga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat membantu menjaga kesehatan sel tubuh.

Dalam penelitiannya, para peneliti melakukan analisa kandungan antibiotik terhadap 12 jenis serangga seperti jangkrik, belalang, kelabang, hingga kalajengking dan sebagai perbandingannya, hasil tersebut dibandingkan dengan kandungan antibiotik yang ada pada makanan umum lainnya seperti minyak zaitun dan jus jeruk. Masing-masing serangga ditumbuk hingga halus dan dipisahkan menjadi bagian yang bisa larut dalam air dan bagian yang dapat larut dengan lemak.

Hasilnya, ekstrak belalang, ulat sutera, dan jangkrik yang dapat larut dalam air memiliki kekuatan antioksidan 5x lebih tinggi dibandingkan dengan jus jeruk. Selain itu, ekstrak ulat sutera dan ulat Afrika juga memiliki kekuatan antioksidan 2x lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak zaitun. Menurut para peneliti, hasil tersebut menunjukkan bahwa serangga dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bahan bioaktif, protein, mineral, vitamin serta asam lemak yang baik untuk tubuh.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Shutterstock

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru