There’s always room for dessert. Ya, meskipun sudah ‘kenyang’ dengan makanan utama, hidangan penutup memang memiliki daya tarik tersendiri. Identik dengan rasanya yang manis menjadikan mereka sebagai pilihan yang tepat untuk menutup rangkaian makan Anda. Tak hanya makanan, minuman manis biasanya juga sering dicari untuk dijadikan sebagai pencuci mulut.
Sayang, tak semanis rasanya, hidangan tersebut bisa memberikan efek yang negatif bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan. Seperti yang kita ketahui, semua jenis hidangan penutup mengandung gula yang sangat tinggi. Asupan gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit terkait jantung. Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam tubuh juga dapat mempengaruhi kadar lemak jahat dalam tubuh.
Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology, peneliti menemukan bahwa asupan gula yang tinggi berkaitan dengan meningkatnya timbunan lemak jahat pada daerah jantung dan perut. Hasil ini didapatkan setelah melakukan observasi terhadap 3.070 partisipan sehat dengan rentang suai 18-30 tahun yang terdata dalam Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA). Tolak ukur pola makan setiap partisipan dilakukan sebanyak 3 kali selama periode 20 tahun. Untuk mengetahui volume lemak dalam tubuh, peneliti melakukan CT-scan di daerah perut dan jantung setelah 25 tahun masa tindak lanjut.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa asupan gula selama periode 20 tahun berkaitan dengan keberadaan volume lemak di kemudian hari. Asupan gula yang lebih tinggi (dapat berasal dari minuman dan makanan manis) berkaitan dengan timbunan lemak yang lebih besar di daerah perut dan jantung. Hal itulah yang menjadi faktor tingginya risiko obesitas, diabetes dan penyakit jantung. Peneliti menjelaskan, ketika asupan gula meningkat, makan kelebihannya akan diubah menjadi lemak dan ‘disimpan’ di dalam tubuh. Oleh sebab itu, membatasi asupan gula harian menjadi salah satu cara untuk menghindari diri Anda dari masalah kesehatan di kemudian hari.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay
Sumber lainnya:
- Yi, S.Y., Steffen, L.M., Terry, J.G., et al (2020). Added sugar intake is associated with pericardial adipose tissue volume. European Journal of Preventive Cardiology, DOI: 10.1177/2047487320931303.
- Science Daily - Excessive sugar intake linked with unhealthy fat deposits (2020). https://www.sciencedaily.com/releases/2020/06/200629120243.htm, 01 Juli 2020.