Daun ketumbar sebagai antikonvulsan

Ketumbar merupakan salah satu rempah-rempahan yang sering kita gunakan sebagai penambah rasa dalam masakan. Rasanya yang tajam menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya. Tak hanya bagian bijinya saja yang bisa dimanfaatkan, bagian daun dari ketumbar juga sering dijadikan sebagai bahan masakan.

Selain sebagai santapan, ketumbar sudah sedari dulu sudah sering dijadikan sebagai obat tradisional. Ketumbar diketahui dapat membantu mengatasi berbagai jenis penyakit, dari mulai sakit perut, mual, hingga mencegah terjadinya batu ginjal serta kejang. Daun ketumbar juga sering dimanfaatkan sebagai antikonvulsan, yaitu obat yang dapat membantu mengembalikan stabilitas rangsangan sel sehingga mencegah terjadinya kejang serta meredakan rasa nyeri yang berkaitan dengan gangguan saraf.

Sebelumnya, belum ada penjelasan yang pasti tentang bagaimana tanaman herbal tersebut dapat bekerja sebagai antikonvulsan. Hingga akhirnya terdapat studi terbaru yang dilakukan oleh University of California-Irvine dapat membantu menjawab pertanyaan tersebut. Para peneliti menemukan bahwa daun ketumbar dapat mengaktifkan saluran kalium pada otak untuk mengurangi aktivitas kejang yang terjadi pada sel saraf.

Dalam studinya, para peneliti menemukan bahwa daun ketumbar mengandung komponen yang disebut dengan dodecenal yang dapat berikatan dengan kalium yang terdapat pada otak. Dodecenal dapat mengaktivasi beberapa saluran kalium sekaligus dan bertugas dalam mengatur aktivitas listrik pada otak dan jantung. Komponen tersebut juga ditemukan dapat bertugas sebagai antikonvulsan dengan menunda kejang yang diinduksi secara kimia.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru