Apakah lidahmu dapat merespon bau?

Setiap manusia memiliki panca indera seperti penglihatan, sentuhan, penciuman, pendengaran serta pengecap. Panca indera tersebut dapat berinteraksi langsung dengan otak dengan tujuan untuk membantu manusia dalam menjalani kehidupan. Tanpa adanya panca indera, maka setiap manusia akan memiliki kesulitan dalam menjalani aktivitasnya sehari-sehari.

Seperti yang kita ketahui, indera penciuman terdapat di dalam hidung, sedangkan indera pengecap dapat kita temukan di dalam lidah. Namun, studi terbaru yang dilakukan oleh Monell Chemical Senses Center menemukan bahwa selain sebagai indera pengecap, lidah juga dapat berperan sebagai indera penciuman. Dalam penelitiannya, para peneliti menemukan bahwa lidah memiliki molekul yang juga ditemukan pada saraf olfaktori.

Saraf olfaktori merupakan saraf yang dapat menerima adanya rangsangan bau dari luar hidung. Saraf inilah yang berperan dalam meneruskan rangsangan bau tersebut ke otak. Namun, dalam penelitian ini para peneliti mengindikasikan bahwa lima komponen rasa pada makanan (asin, manis, asam, pahit, dan umami) tidak beintegrasi dengan otak, melainkan dengan reseptor penciuman pada lidah.

Ditemukannya reseptor penciuman dan reseptor pengecap pada satu sel, tentunya dapat memberikan peluang baru bagi para ahli dalam mempelajari interaksi kedua reseptor tersebut, khususnya dalam hal kesehatan. Lebih lanjut para peneliti menjelaskan bahwa penemuan tersebut dapat dikembangkan dalam memodifikasi rasa berbasis bau yang dapat membantu mengatasi beberapa masalah penyakit terkait pola makan yang kurang sehat seperti obesitas hingga diabetes.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Getty Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru