Polusi udara dapat tingkatkan risiko kematian pada penderita COVID-19

Penyakit COVID-19 masih menghantui di hampir seluruh bagian dunia. Meskipun telah ditetap sebagai pandemi, tingkat kematian akibat COVID-19 masih dibawah rata-rata angka kematian yang disebabkan oleh virus sejenisnya, yaitu SARS dan MERS. Namun hal tersebut tidak langsung bisa membuat Anda bernapas dengan lega. Risiko kematian akibat COVID-19 sangat bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan. Mereka dengan usia lanjut sangat rentan terhadap virus ini. Apalagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, jantung, paru-paru, virus ini mungkin bisa mematikan.

Tak hanya faktor kesehatan tubuh, menurut hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Aarhus University, Denmark dan University of Siena, Italy, peneliti menemukan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi risiko kematian penderita COVID-19. Hasil ini didapatkan setelah para peneliti melihat kondisi yang terjadi di Italia. Penderita COVID-19 yang berasal dari daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi memiliki presentase kematian  yang lebih tinggi.

Hingga saat ini, Italia menjadi negara ketiga dengan kasus kematian COVID-19 tertinggi setelah Amerika Serikat dan Spanyol. Jika dilihat dari pola penyebarannya, terdapat variasi yang signifikan terhadap kasus kematian penyakit tersebut. Pada bagian utara Italia seperti daerah Lombardy atau Emilia Romagna, angka kematian COVID-19 mencapai 12persen. Sedangkan rata-rata kasus kematian di daerah lainnya hanya 4.5 persen. Diketahui bahwa lokasi tersebut memiliki tingkat polusi udara terburuk, tak hanya di Italia, namun di seluruh benua Eropa.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan pernapasan akut seperti COVID-19 dapat menjadi lebih buruk ketika terjadi disregulasi sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan peradangan di berbagai bagian tubuh. Para peneliti menjelaskan, polusi udara merupakan salah satu penyebab peradangan dalam tubuh yang dapat berujung pada aktivasi sistem imun yang berlebihan. Selain itu, polusi udara juga dapat merusak silia paru-paru, yaitu organel seperti rambut yang bertugas sebagai pertahanan pertama melawan infeksi yang ditularkan melalui udara. Oleh sebab itu, para ahli meyakini bahwa polusi udara juga bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko kematian pada penderita COVID-19.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru