Gejala Parkinson dapat terjadi pada anak saat masih dalam masa kandungan

Penyakit parkinson merupakan kelainan pada sistem saraf progresif yang dapat mempengaruhi gerakan tubuh. Pada penyakit ini, sel-sel saraf tertentu pada otak secara bertahap akan rusak dan mati sehingga dapat menyebabkan kadar dopamin menurun. Dopamine merupakan zat yang membantu mengkoordinasikan pergerakan otot.

Meskipun penyakit Parkinson biasa terjadi pada kalangan lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan kalangan anak muda juga dapat menderita penyakit ini. Dilansir dari Medical News Today, 10% dpersenari sekitar 500.000 penderita Parkinson di Amerika Serikat merupakan mereka yang berusia 21-50 tahun. Berfokus pada penderita muda, studi terbaru menemukan bahwa mereka mungkin sudah memiliki kelainan sel-sel otak sejak lahir dan hal tersebut tidak dapat terdeteksi selama bertahun-tahun.

Dalam studinya, peneliti melakukan analisa terhadap stem cell yang dikenal dengan sebutan induced pluripotent stem cells (iPSCs), yang diambil dari pasien Parkinson berusia muda. Para peneliti menggunakan iPSCs untuk memproduksi neuron dopamin dan dikultur untuk di analisa. Hasilnya, diketahui bahwa terdapat kelainan pada akumulasi protein alpha-synuclein yang biasa ditemukan pada penderita Parkinson. Selain itu, peneliti juga menemukan adanya malfungsi lisosom, struktur sel yang bertugas sebagai tempat pemecah dan pembuangan protein. Malfungsi ini dapat menyebabkan penumpukan protein alpha-synuclein.

Dalam studi ini, para peneliti juga melakukan uji coba terhadap obat-obatan yang dapat membantu memulihkan kelainan tersebut. Mereka menemukan bahwa obat PEP005, obat yang sering digunakan untuk mengatasi pra-kanker kulit, dapat membantu menurunkan penumpukan protein alpha-synuclein. Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru