Kekurangan vitamin D saat hamil tingkatkan risiko gangguan mental pada anak

Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak yang bisa Anda dapatkan dari beberapa jenis makanan ataupun suplemen. Berbeda dengan jenis vitamin lainnya, vitamin D dapat diproduksi dalam tubuh ketika kulit terpapar langsung oleh sinar matahari. Oleh sebab itu, vitamin D sering disebut sebagai vitamin sinar matahari.

Secara keseluruhan, vitamin D berperan dalam dalam meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfat, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem imun, otak dan saraf tubuh. Kekurangan vitamin D tentunya dapat berdampak negatif bagi tubuh. Rapuhnya tulang, serta risiko penyakit lain seperti diabetes, kardiovaskular, hingga kanker merupakan beberapa risiko yang dapat terjadi jika tubuh mengalami defisiensi vitamin D. Tak hanya itu, khusus bagi ibu hamil, kekurangan vitamin D saat masa kehamilan juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan anak.

Menurut hasil studi terbaru yang dilakukan oleh University of Turku dan Columbia University Medical Center, para peneliti menemukan bahwa defisiensi vitamin D selama trimester pertama dan kedua kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan mental (ADHD) pada anak. Risiko ini melonjak hingga 34% jika dibandingkan dengan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang memiliki kadar vitamin D yang cukup saat masa kehamilan. Hasil ini ditemukan setelah melakukan analisa terhadap 1.067 anak-anak Finlandia yang lahir pada tahun 1998-1999.

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan mental pada anak yang ditandai dengan perilaku yang hiperaktif, impulsif, serta sulit untuk memusatkan perhatian. Pada dasarnya, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama dari ADHD. Namun, sama halnya dengan penyakit lain, faktor genetik, lingkungan serta pola hidup dapat berkontribusi terhadap ADHD. Ditambah dengan adanya hasil penelitian ini, vitamin D juga memiliki peran penting terhadap risiko ADHD pada anak.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru