Kefir VS Yogurt

Berbicara tentang asupan probiotik, yogurt dan kefir merupakan salah satu asupan yang sering kali dikonsumsi. Selain rasanya yang unik, keduanya diketahui memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Bersifat probiotik, kedua asupan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi bakteri baik yang ada dalam usus. Selain mengandung bakteri baik, yogurt dan kefir juga dikenal sebagai asupan bernutrisi tinggi.

Meskipun sama-sama mengandung bakteri baik, yogurt dan kefir memiliki kandungan bakteri yang berbeda. Dalam hal ini, kefir diketahui lebih unggul dibandingkan dengan yogurt. Kefir mengandung ragam bakteri yang lebih luas serta ragi yang juga baik untuk kesehatan. Menurut hasil studi, kefir memiliki sifat anti-mikroba, anti-fungi, anti-alergi, anti-tumor, hingga membantu sistem imun. Tak mau kalah dengan kefir, dalam pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa yogurt dapat membantu mencegah pertumbuhan sel pra-kanker, khususnya pada pria.

Yogurt dan kefir dikenal dengan kandungan kalorinya yang rendah. Seratus gram yogurt dan kefir hanya mengandung 63 dan 43 kalori. Oleh sebab itu, tak jarang yang memanfaatkan keduanya sebagai pendamping santapan ataupun sebagai hidangan penutup. Tak hanya rendah kalori, kedua asupan probiotik tersebut juga diperkaya akan protein, lemak, dan karbohidrat. Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari asupan probiotik yaitu membantu mencegah terjadinya sembelit, infeksi saluran pernapasan, hingga infeksi yang dapat sebabkan diare.

Sekarang ini, yogurt dan kefir bisa dengan mudah ditemukan di pusat-pusat perbelanjaan. Namun bagi Anda yang memiliki lactose intolerance dan menghindari produk olahan susu, Anda bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan bahan dasar kedelai, kelapa, atau oat. Namun sesungguhnya, proses fermentasi pada yogurt dan kefir dapat menurunkan jumlah laktosa yang ada pada susu, sehingga bisa dikonsumsi oleh siapapun.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Getty Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru