Dampak Rekayasa Genetika Makanan (Genetically Modified Food)

GMF (Genetically Modified Food) merupakan produk makanan yang dihasilkan melalui teknik modifikasi genetik. GMF dibangun dengan tujuan menciptakan varietas yang bersifat produktivitas tinggi, resisten terhadap hama dan penyakit, serta memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Dari sekian banyak keuntungan yang didapat dari teknik GMO, masyarakat masih bertanya-tanya apakah GMF aman untuk dikonsumsi.

GMF dianggap berbahaya bagi masyarakat karena dinilai beresiko pada kesehatan manusia. Salah satu yang menjadi perhatian adalah reaksi alergi. Diberitakan bahwa sebagian anak-anak di Amerika dan Eropa mengalami reaksi alergi parah terhadap kacang dan makanan lainnya. Hal tersebut dipacu oleh adanya GMO yang dilakukan pada suatu tanaman yang menciptakan gen alergi baru dan menyebabkan reaksi alergi pada individu yang rentan. Selain itu, masuknya gen asing pada suatu makanan dipercaya dapat menimbulkan efek negatif yang tidak diduga-duga. Hal itu disebabkan karena kita tidak mengetahui proses reaksi gen asing tersebut dengan gen alaminya yang bisa saja menimbulkan penyakit.

Pada intinya, GMF memiliki dampak negatif dan positif di waktu yang bersamaan. Diperlukan uji coba keamanan GMF sebelum dapat dikonsumsi oleh masyarakat, dan hal tersebut dipastikan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pemerintah wajib memberikan sosialisasi mengenai GMF pada masyarakat luas.

Pada dasarnya setiap orang berhak untuk menentukan bahan makanan apa yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, produsen GMF dihimbau untuk memberikan label ‘GMO’ pada setiap produk makanannya, sehingga masyarakat dapat memilih.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Image

Sumber lainnya:

  • Agustini, N. P. 2011. Aspek Keamanan Pangan Genetically Modified Food (GMF). Jurnal Ilmu Gizi Vol 2(1): 27-36
  • Whitman, D. B. 2000. Genetically Modified Foods : Harmful or Helpful?. CSA Discovery Guides

Jurnal Terbaru