Kadar kolesterol jahat di masa muda dapat prediksi risiko penyakit jantung di masa mendatang

Kolesterol merupakan lemak yang dapat diproduksi langsung oleh tubuh, tepatnya pada organ hati, atau didapat dari makanan yang kita konsumsi. Pada dasarnya, kolesterol memegang peran penting dalam menjaga fungsi tubuh. Terdapat 2 jenis kolesterol dalam tubuh, yaitu HDL (high-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein).

LDL merupakan jenis kolesterol yang jahat di dalam tubuh, karena akumulasi berlebih dari jenis lemak ini dapat menyebabkan terganggunya sirkulasi darah serta meningkatkan risiko penyakit terkait jantung. Kebalikannya, HDL merupakan jenis kolesterol yang baik karena keberadaannya dapat membantu menurunkan kadar LDL dalam tubuh. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh, seperti pola makan, pola hidup, obesitas, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol.

Tak hanya melawan mereka yang sudah lanjut usia, risiko ini juga bisa terjadi bagi mereka yang remaja ataupun dewasa muda. Melakukan kontrol berkala untuk mengetahui tingkat kolesterol jahat dalam tubuh sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut. Dalam hasil studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, para peneliti menemukan bahwa tingkat kolesterol di masa muda dapat menentukan risiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang.

Dengan melakukan analisa terhadap 398.846 peserta dari 38 studi yang telah dilakukan sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa risiko penyakit jantung dan stroke akan menurun jika kadar LDL turun. Sedangkan risiko tertinggi ditemukan pada mereka yang memiliki usia kurang dari 45 tahun. Peneliti berasumsi hal ini disebabkan oleh paparan lemak jahat yang lebih lama dalam darah. Pria dan wanita kurang dari 45 tahun dengan kadar LDL 3.7-4.8 mml/L memiliki risiko 16% dan 29% lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke di masa mendatang. Sedangkan mereka dengan usia 60 tahun ke atas, memiliki risiko 12-21%, bagi wanita dan pria. Para peneliti juga menemukan adanya penurunan risiko secara signifikan jika mereka mampu menurunkan kadar LDL hingga setengahnya.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru