Garam laut VS garam meja

Garam adalah salah satu bumbu dapur yang digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan. Terdapat 2 jenis garam yang sering kali digunakan, yaitu garam laut dan garam meja. Sama-sama bertugas sebagai pelezat makanan, apa perbedaan kedua jenis garam tersebut?

Garam laut adalah garam yang dihasilkan dari evaporasi (penguapan) air laut. Sedangkan garam meja merupakan hasil tambang dari endapan garam yang diproses menjadi kristal. Proses pembuatan kedua jenis garam tersebut juga berbeda. Garam meja membutuhkan waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan garam laut sampai bisa dikonsumsi.

Sebagian besar orang menganggap bahwa garam laut lebih baik untuk dikonsumsi karena dianggap mengandung sodium yang lebih rendah. Nyatanya, kedua jenis garam ini mengandung sodium dengan jumlah yang sama, yaitu 40% dari total beratnya. Sodium merupakan merupakan nutrisi utama yang terdapat dalam garam. Hanya saja asupan sodium yang tinggi dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung lainnya.

Garam laut memiliki kelebihan yaitu dengan mengandung mineral alami seperti magnesium, kalsium, dan kalium yang baik untuk tubuh. Namun, kelebihan tersebut juga terdapat pada garam meja. Garam meja biasanya diperkaya dengan kandungan yodium yang berperan dalam produksi hormon tiroid. Hal ini tentunya dapat menurunkan risiko defisiensi yodium yang bisa mengakibatkan penyakit hipotiroid (gondok).

Baik garam laut ataupun garam meja memiliki kelebihannya masing-masing. Hanya saja perlu diingat bahwa keduanya memiliki kandungan sodium yang sama. Oleh sebab itu, membatasi asupan garam jauh lebih baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan Indonesia, batas asupan garam per harinya yaitu tidak lebih dari 2000 mg.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Pixabay

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru