Phthalate, bahan kimia pada kosmetik yang dapat tingkatkan risiko autisme pada anak

Tampil cantik memang menjadi ‘kebutuhan’ bagi setiap wanita. Tak jarang dari mereka yang rela menggelontorkan sejumlah uang untuk membeli keperluan kosmetik demi menunjang penampilannya. Tak terkecuali bagi mereka yang sedang berbadan dua. Ya, saat ini sudah banyak produk kosmetik yang diklaim aman digunakan oleh ibu hamil.

Meskipun begitu, karena kurangnya pengetahuan, masih banyak saja dari mereka yang menggunakan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya. Phthalate merupakan salah satu bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk kosmetik. Bahan kimia tersebut berperan dalam membantu proses penyerapan kosmetik ke dalam kulit. Tak hanya kosmetik, phthalate juga dimanfaatkan sebagai bahan utama pada plastik untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan. Dalam hasil studi terbaru diketahui bahwa paparan phthalate pada ibu hamil dapat meningkatkan sifat autisme pada anak, khususnya laki-laki, di usia 3-4 tahun.

Dalam studinya, para peneliti melakukan analisa terhadap 2.001 wanita Kanada berusia rata-rata 33 tahun dan sedang dalam masa trimester pertama. Peneliti mengumpulkan informasi melalui kuesioner, riwayat medis, serta spesimen darah dan dan urin peserta selama masa hamil dan setelahnya. Secara keseluruhan, dIketahui bahwa terdapat 11 phthalate monoester yang ditemukan pada sampel urin peserta. Saat anak berusia 3-4 tahun, peneliti melakukan penilaian neuropsikologis dan Social Responsiveness Scale-2 (SRS-2), untuk melihat adanya sifat autisme dan gangguan sosial lainnya.

Hasilnya, ibu yang memiliki konsentrasi phthalate yang lebih besar berkaitan dengan tingginya angka SRS-2. Semakin tinggi angka SRS- dapat diartikan dengan tingginya sifat autisme yang terdeteksi. Hasil yang berbeda ditemukan pada ibu yang mengkonsumsi asam folat harian (400 mcg) saat masa trimester pertama, peneliti tidak menemukan adanya kaitan dengan risiko tersebut. Suplemen asam folat diketahui dapat memberikan efek perlindungan terhadap phthalate dan senyawa bahan kimia berbahaya lainnya.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Google Search Images

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru