Puasa sering kali dikaitkan dengan membaiknya kesehatan pencernaan. Tapi sebenarnya tak hanya sistem pencernaan kita yang menjadi lebih sehat, menahan lapar dan haus selama Bulan Ramadan juga baik untuk paru-paru.
Manfaat puasa bagi kesehatan sistem pernapasan disampaikan oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI, sebagai berikut:
- Perbaikan volume paru
Sebagian besar penelitian menunjukkan, faal atau fungsi paru dan pernapasan tidak memiliki perbedaan sebelum atau sesudah Ramadan. Tetapi, ada satu penelitian di Arab yang menunjukkan adanya perbaikan volume paru pada saat puasa Ramadan, diduga karena perbaikan berat badan.
- Penderita asma tidak kambuh
Penelitian menunjukkan, tak ada perubahan perawatan di rumah sakit karena asma bronkiale, sebelum dan pada saat Ramadan.
- Saat terbaik berhenti merokok
Puasa merupakan waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Kebiasaan puasa sejak subuh hingga magrib, ditambah waktu tarawih di masjid menjadi tantangan bagi perokok. Ada baiknya untuk meneruskan tidak merokok setelah lebaran.
- Ketenangan hidup
Banyak penelitian menunjukkan, ibadah puasa Ramadan memberi kedamaian dan ketenangan hidup. Hal ini juga tentunya berpengaruh baik bagi kesehatan paru dan pernapasan.
- Mengurangi risiko tuberkulosis (TB)
Penelitian di Universitas Brawijaya yang dipublikasi secara internasional menemukan, puasa Ramadan pada orang sehat menyebabkan sistem imun terhadap penyakit tuberkulosis melalui peran makrofag dan sel mononuklear darah tepi untuk mengatasi penurunan kemampuan serum membunuh bakteri tuberkulosis. Puasa Ramadan juga mengurangi risiko terinfeksi tuberkulosis.
Ditulis oleh Denistya Sagita
Sumber foto: organicconsumer.org
Sumber lainnya: