Shisha, apakah aman untuk kesehatan jantung?

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang meninggalkan rokok konvensional karena hal tersebut dianggap dapat menyebabkan kanker hingga penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Hingga akhirnya, banyak sekali produk e-cigarettes atau shisha yang dijual dipasaran karena dianggap lebih aman untuk dikonsumsi bagi para perokok. Namun tahukah Anda bahwa nyatanya e-cigarettes (vape) atau shisha (hookah) dapat menimbulkan efek samping yang sama dengan rokok biasa, bahkan lebih membahayakan.

Menurut penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam American Heart Association’s (AHA) Scientific Sessions 2018, para peneliti menemukan bahwa shisha dapat membahayakan kesehatan jantung. Lebih lanjut para peneliti mennjelaskan bahwa tingkat karbon monoksida pada seseorang yang menggunakan shisha (charcoal-heated) 10 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menggunakan shisha elektronik atau rokok konvensional. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran briket charcoal yang menghasilkan karbon monoksida yang lebih besar dibandingkan dengan jenis rokok lainnya.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti melakukan observasi terhadap 30 partisipan muda (perokok shisha) dengan rentang usia rata-rata 26 tahun. Baik sebelum ataupun sesudah sesi rokok, para partisipan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui kadar nikotin dalam darah, tingkat karbon monoksida hingga fungsi arteri Untuk perbandingan, dalam penelitian ini terdapat 3 kelompok, dimana masing-masing kelompok menjalani sesi rokok yang berbeda, yaitu shisha (charcoal-heated), shisha elektronik dan rokok konvensional.

Hasilnya, kadar nikotin dalam darah pada setiap kelompok diketahui mengalami peningkatan. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa FMD pada partisipan yang menggunakan shisha charcoal-heated lebih besar dibandingkan dengan mereka yang menggunakan shisha elektronik dan rokok konvensional. FMD merupakan gambaran fungsi endotel arteri dimana pembuluh darah akan melebar ketika aliran darah meningkat. Rendahnya FMD mengindikasikan adanya disfungsi endotel. Para ahli berspekulasi bahwa, walaupun pelebaran pembuluh darah meningkat pada partisipan shisha charcoal-heated, tingkat karbon monoksida yang tinggi pada proses pembakaran briket charcoal dapat merusak fungsi endotel.

 

Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto Image Google Search

Sumber lainnya:

Jurnal Terbaru