Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengan istilah virus. Virus kita kenal sebagai materi / gen yang adapat menyebabkan infeksi pada makhluk hidup. Virus dapat tumbuh dan hidup dalam sel hidup manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada awalnya, virus dikira sebagai senyawa kimia beracun, hal tersebut juga yang menyebabkan gen ini dinamakan dengan virus, yang dalam bahasa yunani berarti “racun”.
Pada akhir 1800-an, dilandasi oleh sifat virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menyebar diantara organisme, maka para peneliti berpendapat bahwa virus memiliki kesamaan/kemiripan dengan bakteri dan mengajukan virus sebagai bentuk kehidupan paling sederhana.
Virus merupakan agen penyebab infeksi yang berukuran sangat kecil, sehingga diperlukan mikroskop untuk melihatnya. Virus tidak memiliki inti sel dan beberapa organel lain seperti sel pada umumnya, hal itu yang membuat virus berada pada wilayah abu-abu antara organisme hidup atau zat kimia. Virus bersifat parasit, sehingga virus hanya dapat bereplikasi dan memperbanyak diri di dalam sel inang.
Ukuran virus antara 25 - 300 nm. Virus berukuran paling kecil adalah virus polio dengan ukuran sebesar 25 nm, sedangkan virus berukuran paling besar adalah virus tembakau (tobacco mozaik virus) yaitu 300 nm. Bentuk virus beragam, ada yang berbentuk bulat, batang, dan ada juga yang berbentuk seperti huruf “T”. Contoh virus berbentuk bulat adalah virus influenza dan HIV (virus penyebab AIDS), virus yang berbentuk batang adalah TMV, sedangkan virus yang berbentuk T adalah virus yang menyerang bakteri.
Beberapa virus dapat merugikan manusia atau dengan kata lain dapat menyebabkan penyakit bagi manusia, seperti influenza virus, Human deficiency virus (HIV), hepatitis virus, ebola virus dan lain-lain. Namun virus juga dapat dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, seperti pemanfaatan virus dalam bidang rekayasa genetika seperti cloning gen atau terapi gen bagi manusia untuk mengatasi penyakit genetik seperti diabetes dan kanker.
Dengan adanya efek infeksi / penyakit akibat adanya virus, maka perlu dilakukan pencegahan terhadap infeksi virus, salah satunya adalah dengan pemberian vaksin, hingga saat ini diketahui pemberian vaksin masih menjadi salah satu cara paling ampuh untuk menghindarkan diri dari infeksi virus.
Ditulis oleh Rezky Zakiri
Sumber foto Google Search Images
Sumber lainnya:
- Campbell, N., Reece, J., Mitchel, L. G. (2010). Biology 9th ed. Jakarta: Erlangga
- Aryulina, D. (2010). Biologi 1. Jakarta: Esis.
- Melaty, A. & Fadil, I. A. D. (2017). EPIDEMI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) SEBAGAI POTENSI ANCAMAN BIOWEAPONS & BIOTERRORISM DI ASIA TENGGARA: Jurnal Ilmu politik dan komunikasi Vol: VII No.2.