Kanker merupakan penyakit ganas dan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Terdapat 3 faktor yang dapat memicu resiko kanker, yaitu faktor genetik, faktor karsinogen (zat kimia, radiasi, virus ataupun hormon) dan faktor gaya hidup (merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat). Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Seperti yang kita ketahui, terdapat banyak jenis kanker seperti kanker paru-paru, kanker usus, kanker payudara, kanker prostat hingga kanker rahim.
Kanker rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita. Kanker ini menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim (endometrium) sehingga menyebabkan wanita tersebut susah untuk hamil. Pengobatan untuk kanker rahim yang umum dilakukan adalah histerektomi atau pengangkatan rahim, dan hal ini menyebabkan pasen tidak bisa hamil. Pengobatan lainnya yaitu dengan menggunakan obat-obatan.
Obat-obatan tersebut masuk ke dalam tubuh pasien dengan berbagai cara seperti stem cells, melalui bakteria dan carrier lainnya. Namun cara-cara tersebut masih terdapat banyak kekurangan seperti obat tidak tepat mengenai sel kanker dan dapat menyatu dalam cairan tubuh. Bakteri sering digunakan sebagai carrier pada kanker, namun kekurangan dari teknik ini yaitu bakteri dapat mati sebelum sampai pada sel target karena adanya serangan dari sistem kekebalan tubuh. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak peneliti yang mencari opsi lain untuk dijadikan sebagai carrier. Peneliti dari Institute for Integrative Nanosciences - German menemukan bahwa sperma dapat dijadikan sebagai carrier alternatif.
Para peneliti melakukan percobaan dengan mengemas obat kanker yang umum digunakan, doksorubisin, ke dalam sel sperma sapi dan dilindungi oleh magnet. Dalam penelitianya, dengan menggunakan medan magnet, sperma dipandu ke sel kanker rahim yang ditumbuhkan didalam laboratrium. Sperma akan berenang menuju sel kanker tersebut, meleburkan membrannya dengan sel kanker dan melepaskan obatnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sperma yang berisikan obat dapat membunuh lebih dari 80% sel kanker.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, dibutuhkan penelitian lanjutan pada hewan hingga akhirnya bisa diaplikasikan ke manusia. Para peneliti mengatakan bahwa sperma berpotensi untuk menjadi carrier dalam mengobati kanker dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan saluran reproduksi wanita.
Ditulis oleh Anggie Triana
Sumber foto: Scottcountyiowa.com
Sumber lainnya:
- Xu H, Sanchez MM, Magdanz V et all (2017). Harnessing sperm to treat gynecological diseases. ACS Nano, DOI: 10.1021/acsnano.7b06398